Share

Perdebatan Husein dan Ibunya

Dari tadi handphone aku berdering, tapi aku gak bisa mengangkatnya. Setiap mau beranjak ada aja kiriman dari dalam.

Sampai-sampai mau nangis pun udah gak bisa. Aku udah di posisi pasrah yang terima benda-benda itu dari dalam, menumpuk, sampai diprotes orang-orang karena di sana kehabisan.

Tapi deringnya terus berbunyi, aku jadi khawatir itu berasal dari orang yang penting jadi aku hentikan sementara pekerjaan itu lalu aku angkat teleponnya.

"Halo?" Nadaku cukup ketus.

"Halo Rey, assalamualaikum."

"Siapa nih?"

"Ini saya, Husein."

Ya Tuhan, aku gak tau kalau itu panggilan telepon darinya.

Kita memang jarang bertukar pesan, dan mataku emang benar-benar gak fokus sama nama panggilan.

Duh, gak enak kan jawabnya ketus begini.

"Maaf Mas, aku gak tahu. Lagian kenapa gak kirim pesan dulu sih?"

"Sudah 5 pesan, dan kamu di mana sekarang? Saya ada di depan rumah, baru saja tiba. Tapi dari tadi saya gak lihat kamu."

Ya iya lah, jelas kamu gak bakal lihat aku Mas, orang aku lagi di belakang cuci
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Asna Mariana
keren ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status