Jantung Sena masih berdebar begitu kencang dan Sena membelalak lebar menatap pria brengsek bernama Alexander Sagala yang entah dari mana datangnya dan mendadak menolongnya. Xander sendiri melirik Sena sekilas sebelum ia kembali menatap pria mandor itu dengan penuh kebencian. "Siapa yang mengijinka
Xander hanya berdiri mematung mendengar ucapan Sena. Sungguh, awalnya Xander begitu tergerak mendengar curahan hati Sena, apalagi ternyata wanita itu juga adalah korban dari Giana. Entah wanita macam apa Giana itu sebenarnya. Namun, saat Sena mulai membahas tentang keberuntungan adik Xander, emosi
Tentu saja Xander kesal saat Sena mengumpatinya walau ia masih bisa mengabaikannya. Tapi kalau sudah menyangkut Andrew, Xander tidak bisa terima. Xander sangat tidak terima. Namun, ia juga tidak bisa berbuat apa-apa selain memendam kekesalannya. "Sial!" Xander terus mengumpat dan terdiam dengan ta
"Kalian semua brengsek! Brengsek semuanya!" Sena tidak berhenti mengumpat sambil memunguti barangnya yang sudah dilempar tidak karuan keluar dari rumah. Sesekali air mata Sena akan jatuh dan buru-buru ia menghapusnya. Sesekali juga, Sena akan mengomel dan marah-marah hanya untuk melampiaskan semua
Sena bangun dengan begitu bersemangat keesokan harinya. Walaupun ia masih tetap pengangguran, tapi ada hal lain yang membuatnya bisa melupakan fakta itu sejenak yaitu karena akhirnya ia akan berbaikan dengan Hansel. Bahkan, Sena terus tersenyum hari itu sambil ia berbelanja beberapa bahan makanan.
"Hmm, lalu lain-lain?""Tentang Sena, kekasihnya yang bernama Hansel itu mengunjungi rumah Sena sekitar satu jam yang lalu dan sampai sekarang masih di sana." Xander langsung berdecak kesal mendengarnya. "Lain kali tidak perlu melaporkan hal seperti itu padaku. Aku menyuruh kalian mengawasinya hany
Hati Sena begitu sakit mendengar ucapan Hansel yang tidak berperasaan. Bagaimana bisa Hansel ikut merendahkan Sena seperti itu. Sena yang tidak terima pun makin meronta, namun Hansel tidak peduli dan terus menyerang sampai ia berhasil meraup bibir Sena."Mmpphh ...."Sena menutup bibirnya rapat-rap
Hansel begitu terkejut mengetahui ada orang yang mengganggu kesenangannya, padahal sedikit lagi, Hansel pasti bisa memiliki Sena. Namun, pria itu datang, selingkuhan Sena, pria kaya yang sudah menatapnya dengan penuh amarah itu. Ya, kemarin di klub malam, Hansel sudah setengah mabuk dan suasana di