Share

XXXI

“Apa kabarmu? Aku kangen!” jerit Gisella riang kemudian menghambur ke pelukan Amanda.

Gadis bersurai perak itu mati-matian menahan tubuh gemetarnya. Amanda melirik kaku pada Aime. Apa Gisella akan berlaku kasar padaku di depan Aime? Apa ia akan memperlakukanku seperti di rumah?

“Ka-kau datang, No- ah Gi-Gisella?” tanya Amanda dengan tangan menggenggam erat kain roknya. Memutuskan untuk berakting seperti yang ibu tirinya contohkan; sebuah 'keluarga yang rukun.'

Gisella tersenyum licik. 'Kenapa ia belum mati? Dan ia mulai bertingkah setara denganku?'. “Aku ingin menemuimu, kudengar kau hidup enak di sini.”

“Be-begitulah," tanggap Amanda

missingty

Dukung penulis dengan VOTE dan bintang 5 ya ⭐⭐⭐⭐⭐

| 5
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
jess
Duuh, kenapa tokohnya bodoh dan lemah ????? jadi malas bacanya. Buang2 koin.
goodnovel comment avatar
Maryati Bronz
hah ...knapa sih pemeran utama slalu bodoh dan lemah tdk adakah d tengah2 nya biar tdk terlalu d tindas...
goodnovel comment avatar
Noka
ceritanya menantang,, enak di baca
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status