Share

Seni Mempersulit Hidup

Setelah seminar selesai, suasana riuh di aula mulai mereda. Satu persatu Mahasiswa keluar dengan berbisik-bisik dan terdapat cahaya redup di sudut-sudut ruangan yang tadinya menjadi pusat perhatian dan sebagai cahaya penerangan. Morgan mengikuti aliran orang-orang, melangkah keluar aula dengan wajah yang masih mencerminkan kepuasan atas penyelesaian masalah tadi.

Ketika aula semakin sepi, Regina yang tadi duduk di belakang, kini mengikuti Morgan yang berjalan menuju lorong. Wajahnya berbinar, dan langkahnya mantap mengikuti mahasiswa IT tersebut. Regina mencoba memanggilnya dengan lembut, "Hei, Morgan!"

Morgan berbalik dan melihat Regina mendekat. tatapannya yang awalnya datar sedikit berubah redup saat menyadari bahwa Regina menuju ke arahnya. “Apa,” ucapnya singkat.

Regina tersenyum lebar, "Kamu tu keren banget sih, serba bisa. Coba kalau kamu nggak ke aula tadi,, kacaulah. Semua peserta berhutang budi atas bantuanmu tadi di ruang IT. Itu benar-benar menyelamatkan seminar kita."
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rahmat Setiabudi Sokonagoro
ini kenapa lama bgt update nya? bikin malas baca lagi...udah lama cuman se bab lagi...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status