Share

Bab 148

Jeremy menjadi semakin senang melihat wajah Claire yang pucat seperti melihat hantu. Itu artinya, hal yang tidak baik memang sedang mereka tutup-tutupi.

'Kalian tidak akan bisa lolos dariku!' batin Jeremy tersenyum licik.

"Sebenarnya jabatanku adalah -" Jack menghentikan kalimatnya karena di balik meja, Claire memegang tangannya, berusaha mencegahnya untuk berbicara.

Melihat Jack menoleh pada Claire, Jeremy menjadi semakin bersemangat untuk mendesak Jack mengatakan yang sebenarnya.

"Tidak masalah Jack, kamu bisa mengatakannya. Tidak perlu merasa berkecil hati atau malu. Pekerjaan tetaplah pekerjaan. Pria sejati adalah mereka yang mau bekerja. Bagaimana kamu akan menghidupi Claire saat sudah menikah nanti jika tidak memiliki pekerjaan? Benar 'kan? Itu sebabnya pekerjaan apa pun sangatlah berharga."

Pelipis Claire berkedut mendengar ucapan Jeremy yang terkesan sebagai orang paling bijak. Padahal mantannya itu hanya bermaksud untuk merendahkan Jack.

'Apa dia pikir Jack-ku bodoh?' desis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status