Share

Bab 159

Claire menggigit bibirnya sambil berjalan mondar-mandir di dekat pintu. Sesekali dia berkacak pinggang ketika melihat ke depan, tidak ada siapa pun yang datang.

“Claire, ini masih pagi. Udara pagi sangat baik ‘kan? Jadi berhentilah mondar-mandir di situ. Kamu menghalang-halangi udara segar untuk masuk ke rumah.” Paman Bob melanjutkan aktivitasnya membaca koran.

Claire mendengus kesal. “Ayah, putrimu ini sedang cemas, tapi Ayah malah mencemaskan udara.”

“Itu bukan hal baru. Kamu selalu cemas setiap hari. Padahal ini masih terlalu pagi. Memangnya siapa yang kamu tunggu? Sejak pagi kamu sudah rapi seperti bersiap mau pergi. Apa kamu ada lembur di King Pizza?”

Claire tidak menyahut. Dia berdiri di ambang pintu dengan kedua tangan saling bertaut erat. Matanya tidak berhenti memperhatikan jalan.

Akan tetapi, beberapa detik kemudian, Claire berlari masuk ke dalam rumahnya. Dia duduk di samping sang ayah. Dia merangkul lengan ayahnya sambil menyandarkan kepala di pundak sang ayah.

Tentu saja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status