Share

DDC 53: Dia Bukan Putri Kandungku

“Kak Latief kenapa nggak ikut, Bah?” tanya Raffa. Keduanya baru saja pulang dari Masjid yang lokasinya tak jauh dari Hotel.

“Mereka punya liburan sendiri, lagipula nggak suka perjalanan jauh,” jawab Abah.

Latief dan Maryam lebih suka ke Pantai daripada daerah pegunungan. Biasanya mereka lebih sering ke Bali. Sama sepertinya, sambil momong anak-anak.

“Oh,” jawab Raffa, “Abah nggak capek jalan kaki begini?”

“Eleh-eleh, jangan ragukan kemampuan Abah, atuh. Mau disuruh jalan kaki lima kilo meter saja masih sanggup.” ucapan Abah barusan sontak membuat Raffa terkekeh.

Lelaki tua ini! Hanya menyusuri koridor saja sudah ngos-ngosan. Sesak seperti orang yang kekurangan oksigen. Tapi dengan percaya diri berkata demikian.

“Tadi berangkat masih gelap, sekarang sudah mulai kelihatan remang-remang. Matahari juga udah mulai keliatan ya, Raff,” gumam Abah lagi.

“Iya, kita tadi terlalu banyak ngobrolnya di Masjid, Bah.”

“Harusnya kita itu mengaji bukan ngobrol, ya?”

“Nggak papa, ‘kan ngobrolnya yang be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status