Share

Bab 23. Heels Swarovsky

Raina menatap Anes bingung. "Lo ngajak Adli?"

Mereka memang bersahabat dengan Adli. Namun, tidak di tahap Anes bisa mengajak pria itu ke undangan. Demi apa pun, Anes tidak pernah melakukannya selama hampir tiga tahun berteman dengan Adli.

"Jangan melotot gitu, dong! Nggak seperti yang lo pikirin," gumam Anes.

Mereka mengakhiri pembicaraan tentang Adli Winata karena pria itu membuka pintu dan duduk manis di jok belakang. Mobil pun kembali melaju menuju tempat acara.

"Rai, lo suka mawar putih, 'kan?" Adli menyodorkan satu buket mawar ke tangan Raina.

Wanita itu belum selesai memikirkan apa hubungan Anes dan pria yang dicap sebagai pacar bohongan. Sekarang, dia harus bahagia atau takut menerima bunga dari Adli? Kalau Anes menyukai Adli, tentu dia tidak pantas melakukannya.

"Astaga, jadi lo ke toko bunga buat beli bunga itu?" Anes menoleh ke belakang, menatap Adli geli.

"Terus gue harus beli apaan?" tanya Adli kesal. "Rai, terima, dong! Apa-apaan lo nolak buket bunga dari cowok paling gan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status