Share

Pak Dirga

Kedai steak itu masih ramai seperti hari-hari biasa. Fatur hendak menemui seseorang di sana. Pertemuan ini mungkin yang kedua, ada pertemuan pertama yang sudah dilupakan oleh Fatur.

"Naiklah." Seorang lelaki yang tingginya hampir sama dengan Fatur itu menyambut tamunya.

Fatur tak menjawab. Bergegas naik ke lantai atas. Melihat-lihat sekitar di sana dan kedua matanya tertuju pada beberapa foto yang terbingkai cantik. "Terlalu naif." Fatur menyunggingkan senyum kecil. Kemudian, duduk di sofa panjang yang tersedia.

Tak berapa lama sosok tinggi tadi pun datang dengan membawakan segelas jus jeruk juga satu piring steak yang diletakan pada nampan. "Makanlah dulu." Sosok itu menyimpan nampan di meja. Lalu, duduk di sopa panjang juga.

Fatur melirik sekilas nampan, tak ada selera. Tidak peduli menu yang disajikan termasuk seleranya, Fatur merasa kurang berselera. "Aku tidak lapar," katanya. Padahal Fatur sama sekali belum makan siang sejak pulang dari luar kota. Entah karena terlalu lelah ata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status