Angga tidak menyangka Riki akan menangkap basah dirinya..
Dia terkejut tetapi terlihat tidak panik dia bersikap biasa-biasa saja.
Petugas keamanan membawanya kekantor polisi dan selama dijalan dia tidak berusaha membela diri.
Riki bergegas menyusul kekantor polisi untuk menyerahkan bukti-bukti dari tindakannya yang lalu dan baru saja terjadi.
Dikantor polisi Angga diinterogasi dan dia menjawab dengan lantang tanpa takut, dia mengelak dan tidak mengakui bahkan dia mengaku bila mereka sengaja menjebaknya.
Angga mengakui mencintai vika tetapi dia bilang dia mempunyai istri jadi tidak mungkin dia memaksakan kehendaknya ke orang lain.
Polisi bilang semua bukti memberatkan Angga dijebak atau tidak Angga memasuki rumah orang tanpa izin saja sudah salah apalagi memaksa istri orang bahkan direkaman cctv dia terlihat mencengkram dagu Vika.
Angga tidak punya pilihan lain selain menginap dijeruji besi sebelum pengacara yang akan membantu nya bisa menolongnya.
Saat Angga akan digiring dari ruangan ke sel tahanan Riki tidak bisa menahan dirinya..
Bukkk...
"Bajingan".....
Riki meninju wajah Angga yang tangannya sedang diborgol dan di dampingi kedua polisi disisi kanan kirinya, Riki pun ditegur agar tidak main hakim sendiri.
Riki memninta maaf kepada kedua polisi itu karena tidak bisa menahan emosi,,
Tetapi Angga berekspresi seperti benar-benar tidak ada penyesalan bahkan dia tersenyum meledek Riki.
.............
Sedangkan Vika dirumahnya semakin histeris dia ketakutan, Sari menenangkannya sari juga menjelaskan kejadian sebenarnya bahwa Riki dan Sari bekerja sama untuk menjebak Angga agar dia bisa mempertanggung jawabkan perbuatannya. Sari juga menceritakan pertemuannya dengan Riki hanya untuk membahas semua ini.
"Kalian semua jahat sama aku.. kalian jahat..."
Vika tetap tidak bisa menerima kejadian tadi dia tidak menyangka Sari dan Riki akan bebuat seperti itu, padahal Vika sedang trauma dan sama sekali tidak berniat untuk bertemu Angga lagi, tetapi mereka berdua malah berencana lain.
Sari tidak bisa lagi membujuk Vika, Vika tetap menangis dia memutuskan untuk menelepon Riki untuk segera pulang dan membujuk vika agar bisa tenang.
Riki segera bergegas pulang dan menemui Vika, tetapi vika marah dan tidak percaya akan tindakan nya yang justru membuat Vika semakin down.
Vika meminta Riki mengantarkan nya pulang kerumah orangtuanya.
Riki mengiyakan dan mengantarkan Vika pulang , Riki ingin vika beristirahat dan tidak stress. Semoga dengan dia istirahat dirumah orangtuanya keadaan vika membaik dan rumah tangganya akan semkain baik.
Sebelumnya keluarga Vika sama sekali tidak tau tentang kejadian yang menimpa vika, tetapi ketika Riki berhasil membuat Angga tertangkap basah dan setelah itu vika minta diantarkan kerumah orang tuanya Riki memutuskan menceritakan ke orang tua Vika. Riki bukan bermaksud menyakiti ataupun mempermalukan Vika, tetapi dia ingin semua orang dirumahnya mengerti kesedihan Vika dan justru tidak menanyakan ataupun menyinggung tentang kejadian yang membuatnya trauma. Riki mau semua keluarganya mendampingi dan menguatkan Vika. Ayah Vika terpukul dan tak kuasa menahan kesedihanny dan tiga hari sudah terbaring dikasur kondisinya semakin melemah. Vika semakin murung dan merasa bersalah belum hilang trauma yang melekat di dirinya dia sudah harus fokus mengurusi ayahnya yang sudah tua. Vika semakin sedih, dia sama sekali tidak menyangka hidupnya akan hancur bahkan setelah pernikahan yang dia angankan akan berbahagia sampai
Dipenjara Angga menyesali perbuatannya, istrinya datang dan menanyakan kebenaran cerita tentang pemerkosaan yang dilakukan oleh Angga.Angga menyangkalnya.Istrinya akan berusaha sekuat tenaga mengeluarkan Angga dari tahanan karena dia percaya semua itu hanya jebakan untuk suaminya, Dewi begitu mencintai Angga sampai menutup matanya rapat-rapat dengan apa yang terjadi walaupun buktinya nyata dia tetap percaya Angga.Angga diuntungkan menikah dengan Dewi yang cukup kaya dan sangat bucin terhadapnya.Tak perlu waktu lama dewi berhasil membebaskan Angga, bahkan dia tidak terima dan ingin membalas Riki dan Vika yang menurutnya telah memfitnah suaminya........Dirumah Vika masih ramai tamu berdatangan untuk berbelasungkawa atas meninggalnya ayahnya.Termasuk keluarga Riki yang begitu berbesar hati tetap menghormati dan menganggap Vika menantunya, walaupun mereka tau apa yang telah menimpa menantun
Sejak saat itu Vika lebih tenang, Riki juga sangat setia mendampinginya meskipun Vika masih enggan didekati Riki.Riki merasa Vika butuh waktu untuk kembali seperti dulu dan membangun lagi rumah tangganya.Tetapi Riki percaya masih ada harapan untuk mereka, vika dan Riki rutin mengunjungi dokter kandungan.Vika yang sejak saat itu memutuskan untuk memakai hijab terlihat begitu manis mengenakan dress biru muda dengan warna hijab lebih tua dari dress-nya.Riki menjemputnya didepan rumah orangtua vika, Riki melihatnya dari atas kebawah, Riki terkesima melihat perubahan Vika."MasyaAllah Vika, kamu pangling cantik, semoga nanti anak kita perempuan ya.. biar secantik kamu."Vika tersenyum lebar sekali dan menjawab singkat "Aamiin Mas."Mereka sedang berusaha menikmati perannya menjadi calon orangtua meskipun masih tinggal terpisah.Pulang dari dokter Riki mengajak Vika makan di restoran tak
Kabar kehamilan Vika mulai tersebar diantara teman-teman sekelasnya sampai terdengar ke Angga, setelah tuduhan itu tidak terbukti dan tidak membuatnya dipenjara lama dia bebas dan kembali kuliah seperti biasa, tentu saja dengan bantuan istrinya yang cukup mampu untuk membayar pengacara yang hebat dan menjamin kebebasan nya.Angga kaget mendengar kabar itu dia tidak menyangka Vika hamil dan usia kehamilannya sudah lima bulan, itu tandanya dia bukan hanya memaksa kan kehendak nya pada istri orang tetapi juga pada wanita hamil yang bisa saja karena pemaksaan yang dia lakukan akan membuat bayi itu terbunuh.Angga benar-benar menyesal telah melakukan itu kepada vika, dia ingin bertemu dan memintanya memaafkannya meskipun dia tau pasti Vika menolaknya jangankan untuk memaafkan bertemunya saja mungkin dia sudah histeris kembali.Tetapi bukan Angga namanya jika tidak memaksakan keinginannya.Dia mencari tau keberadaan Vik
Angga tidak menyerah dia memutuskan untuk mengikuti Sari dia berpikir siapa tau hari ini Sari akan mengunjungi Vika. Sari melajukan motornya bukan ke arah kosan karena Angga juga anak kos daerah kampus dia sudah paham jalanan daerah situ, benar Sari tidak kekosannya melainkan kearah perumahan yang dulu Vika pernah bilang alamat rumah nya, meskipun mereka menjalin hubungan Angga belum pernah mengunjungi rumah Vika. Tetapi angga ingat betul alamat rumah Vika, biasanya Angga mengantarkan sampai depan gerbang perumahan. Angga tersenyum gembira karena dari situ dia tau keberadaan Vika dan otomatis dia berpikir bahwa rumah tangga Vika dan Riki sedang bermasalah,makannya Vika pulang kerumah orang tuanya. Angga hanya mencari tau dari jauh, dan dia melihat banyak juga tamu dirumah Vika, tidak ada yang tau kabar meninggalnya ayah Vika diantara teman-teman kampusnya, hanya teman sekolah dasar, SMP dan SMA serta teman lingkung
Hari-hari yang Vika lalui sekarang hanya sekedar dirumah membanru ibunya memasak, lalu merawat tanaman sesekali mengobrol bersama dengan ibunya dan Vina diruang keluarga.Tetapi belakangan Vina adik perempuan Vika yang cantik masih imut-imut itu jarang sekali bergabung diruang keluarga, saat pulang sekolah dia langsung masuk kamar keluar hanya makan lalu kembali kekamar lagi.Gadis SMA yang benama lengkap Ervina putri itu terlihat sibuk di dunia nya sendiri, ya Vika maklum karena dia juga pernah merasakan masa SMA, masa dimana hari-harinya sibuk dengan teman-temannya, Vika dan Vina hanya berbeda umur tiga tahun, jadi Vika tau pergaulan anak sekarang, hanya saja Vika termasuk orang yang setia dan taat pada aturan ayahnya sehingga dia tidak mudah terpengaruh oleh pergaulan anak Sma kala itu, saat dia mulai kuliah baru Vika mencoba-coba untuk berpacaran dan berakhir dengan penderitaan.Setelah mengalami pahitnya hidup vika
Angga yang tidak pernah menyerah ingin bertemu dengan Vika menghalalkan segala cara agar bisa menghubungi Vika ,dia membeli kartu baru kusus untuk menelpon Vika.Vika sudah memblokir semua kontak telepon ataupun sosial media Angga, dia benar-benar tidak mau berhubungan lagi bahkan mengetahui kabarnya.Malam itu Vika sedang mendengarkan murotal Al-Qur'an,dokter bilang itu bagus untuk menstimulasi janin dalam kandungannya,,Drtt...dering handphone vika berbunyi..Vika tidak langsung menjawab karena nomernya tidak diketahui, tapi rasa penasarannya membuatnya memberanikan diri untuk mengangkat panggilan itu.."Hallo ,siapa ya.." lalu suara yang sangat vika benci dan tak ingin lagi mendengar nya itu menjawab dengan memelas."Vik, aku mohon jangan ditutup, aku hanya mau minta maaf atas khilaf ku malam itu, dan aku juga punya informasi tentang hubungan adik-adik kita." Tadinya vika sudah langsung mau menekan tombol merah
Saat itu Vika sangat khawatir Vina akan pergi ke kosan Rendi, meskipun kecemasan nya itu salah.Vika merasa lega dan tetap dirumah dengan tenang menemani ibunya menonton tv.Sesekali matanya memandang jam dinding, tak terasa waktu menunjukkan pukul sebelas malam, tetapi Vina tidak kunjung pulang.Kali ini ibunya mulai gusar dan menyuruh Vika menghubungi Vina.Vika mencoba menghubungi beberapa kali tetapi tidak dijawab.Mereka berdua jadi panik tetapi Vika menenangkan ibunya siapa tau sebentar lagi pulang dan vika menyuruhnya untuk istirahat duluan, saat Vina datang dia akan mengabari.Ibu Vika setuju. Sedangkan Vika tidak tau lagi berapa kali dia mencoba menghubungi Vina tetapi tidak ada respon bahkan yang tadinya menyambung sekarag menjadi tidak dapat dihubungi.Vika semakin panik,tidak tau lagi mau menghubungi siapa, dia mencoba menelpon Riki, tetapi sudah j