Share

Bab 20

Satu tahun kemudian.

Matahari masih merayap untuk terbit dari timur. Namun langkah tergesa-gesa tertuju pada seorang Pria mengenakan jas lengkap dengan sepatu pantofel nya keluar dari rumah berlantai dua dengan arsitektur bangunan bergaya Eropa bercat dominan putih.

"Asoka, kamu mau kemana lagi sih," ucap Indah mencoba mengejar langkah kaki panjang suaminya.

Asoka tidak mengindahkan panggilan istrinya.

Indah mempercepat langkahnya dan langsung memegangi tangan kiri Asoka sukses membuat Asoka menghentikan langkahnya, "Aku berbicara sama kamu," ucapnya yang telah berdiri didepannya.

"Lepas." Satu kata yang keluar dari mulutnya dengan nada datar.

"Tidak. Sebelum kamu memberitahu mau kemana kamu," ucapnya langsung memeluk Asoka dari belakang.

Asoka langsung menyingkirkan pelukan Indah seperti meniup debu yang tertempel di jas nya yang mahal, "Itu bukan urusanmu." Asoka segera melanjutkan kembali langkahnya menuju mobilnya yang telah terparkir di halaman rumah.

"Jelas ini urusanku. Aku ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status