Share

Eng Ing Eng

Tiga hari setelah pulang dari Bali, Fariz masih memikirkan kata-kata yang Ica bisikan ketika di Pasar Sukowati. Melihat gelagat Ica yang sudah terbiasa dengan dirinya tanpa mengalami serangan cataplexy, Fariz pun memutuskan bahwa nanti malam dia akan mencobanya. Mencoba mewujudkan keinginan Ica, dan juga impian dia. 

Suster Amel datang tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Dia kaget melihat Fariz yang tengah tersenyum sambil jingkrak-jingkrak menyebutkan sepotong kalimat. 

"Kita akan belah duren, kita akan belah duren. Oh yeah!" ucap Fariz sambil lompat-lompat berjoget ria kegirangan. 

Posisinya yang sedang berdiri membelakangi pintu tentu saja tidak menyadari kedatangan Amel, hingga perawat cantik itu memanggilnya, baru Fariz menghentikan aksinya.

Merah, wajah Fariz menahan malu ketika Amel memanggilnya. Sedangkan suster kepercayaan nya itu pun ikutan memerah wajahnya karena bersusah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status