“Untuk kepentingan apa kalian masuk ke Westinhorn?” tanya Kepala Tentara.“Apalagi malam sudah sangat larut,” tambahnya.“Kami melakukan perjalanan malam seseuai dengan permintaan bos Fredy. Dia akan membuat gedung di sisi Selatan Westinhorn,” jawab Cuki sambil mengingat ucapan Mrs.Vaeolin. Karena Mrs. Vaeolin lah yang meminta Cuki mengarang cerita seperti itu. Berpura-pura menjadi pekerja bangunan yang dikirim oleh pihak kontraktor.“Gedung di sisi Selatan Westinhorn? Maksudmu perpustakaan itu?” Kepala Tentara memastikan.“Benar.”Sekelumit senyum terhempas dari wajah Kepala Tentara itu. Kemudian ia bertanya, “Bukankah perpustakaan itu sudah selesai.”“Anda salah. Perpustakaan masih akan diperluas. Itu kata Bos kontraktor kami, Fredy,” sanggah Cuki, lalu sejenak melirik Mrs. Vaeolin.“Oh, aku baru mendengar itu.”“Jelas saja tidak mendengar, kau kan Tentara bukan pemilik tanah,” gerutu Cuki. Ia kesal karena Kepala Tentara itu mengulur waktu.Kemudian pandangan Tentara itu tertuju pad
Tiba-tiba John menekan klakson mobil. Suaranya pun begitu keras. Akibatnya hewan-hewan buas di sekitar mereka menjadi kesakitan. Pendengaran mereka seperti ditusuk-tusuk oleh suara klakson yang menjerit-jerit.Dan tak hanya hewan-hewan itu, Edhi dan anak buahnya sangat tidak nyaman mendengar suara jerit klakson. Bahkan Jack, Ellia dan Jerry. Namun, Jack tak tinggal diam. Kali ini ia memahami bahwa John mencoba mengecoh bahkan melumpuhkan hewan-hewan itu walau hanya sementara. Tapi setidaknya ia dan kawan-kawan bisa meloloskan diri.“Jack! Ayo cepat kita pergi!” seru John sambil melongok dari kaca jendela. Berkali-kali ia menyeru sampai urat-urat lehernya tampak.Jack mengerti maksud John, namun ia tak tahu kemana arah yang tepat. Ia yakin bukit tempat mereka berada kini sama persis dengan bukit yang pertama kali didaki bersama Ellia. Bukit itu dikelilingi oleh jurang. Dan kini ia baru mengetahui bukit itu terdapat satu jalan yang mulus. Bomba tetap bersikeras memerintahkan pasukanny
“Apa kau yakin truk ini bisa merobohkan gerbang Planet Zoo? Bukankah gerbang itu tak pernah bisa dirobohkan?” tanya Paman Hery.“Gerbang itu bermasalah. Aku tak yakin mereka telah memperbaikinya setelah aku tak di sana.”“Apa benar begitu? Aku tak percaya,” gerutu Paman Hery.“Terserah kau saja.”“Aku pikir kau selalu sigap dalam hal sekecil apapun. Termasuk pintu gerbang.” Di ujung ucapannya Paman Hery melempar senyum tipis.Tak diguga Mrs. Vaeolin menoleh dan menatap Paman Hery. “Aku tak terima dengan sindiranmu, Hery! Apa kau tahu berapa jumlah anggaran yang dikucurkan oleh Dewan? Mereka tak akan memberikan anggaran yang cukup bila aku tak mengancam mereka!”Paman Hery pun terkejut. “Oh.”“Rupanya seperti itu. Pantas...,” lanjutnya.“Apa maksudmu?”“Pantas, bayaran yang kudapat tak cukup membeli rumah.”“Kau masih tak terima dengan bayaran yang besar sebagai pasukan patroli?!”“Yaaa... itu kan...”“Aku sudah memperjuangkan semua gaji pegawai planet zoo. Asal kau tahu bayaranmu lebi
Tatapannya hari itu begitu tajam. Bukan seperti mata kucing yang mengiba. Sama seperti saat dirinya hendak dibunuh oleh Edhi karena ketahuan menyusup ke Georges Hat.Jack melangkah maju lebih dulu. Ia menantang salah satu dari anak buah Edhi. Atau bila perlu Edhi yang berduel dengan dirinya.Bomba hendak melangkah maju menerima tantangan dari Jack. Namun, Milke mencegah dengan tangannya. Ia berkata, “Biar aku saja. Bocah ingusan ini harus diberi pelajaran!”“Supaya dia menyadari siapa yang selama ini memberinya makan!” lanjutnya.“Tapi aku tak ingin hanya sebatas pelajaran. Aku ingin membunuhnya! Tuan Edhi pasti setuju.” Di ujung ucapannya Bomba melirik Edhi.Edhi tak lekas membalas ucapan Bomba. Sejujurnya, di dalam hati terdalam, Edhi masih mengharapkan Jack untuk kembali bergabung dengan Georges Hat. Ia begitu iba sekaligus meyakini Jack adalah pemuda yang tulus dan pekerja keras. Edhi sangat berharap Jack menjadi penerus dirinya di Georges Hat.Bomba memutuskan melangkah maju kare
“Ku ulangi, cepat keluar dari dalam truk! Dan angkat tangan kalian!” seru kepala Security di balik megaphone.Cuki tak memperhitungkan kecepatan membuka kontainer. Akibatnya para pekerja masih berada di dalam box kontainer. Cuki hanya berharap para pekerja Georges Hat sudah bersiap bila security Planet Zoo membuka pintu box kontainer. Mau tak mau akhirnya Eric keluar lebih dulu dari dalam truk. Diikuti Cuki. Berikutnya Daren dan Wise di truk paling depan. Dan terakhir Kene dan Bert dari truk paling belakang. Sementara Mrs. Vaeolin dan Paman Hery bersembunyi di kabin truk nomor 2. Dan Manson bersembunyi di kabin truk yang hampir ringsek pada truk nomor 1.“Angkat tangan kalian lebih tinggi!” perintah kepala security.Para security yang sudah bersiap sigap mencekal mereka. Mereka pun dipaksa membuka box kontainer. Namun, Cuki berkata penuh emosi, “Apa kalian tidak bisa membuka kontainer itu sendiri!”“Bugh!” pukulan keras mendarat di wajah sebelah kanan Cuki.“Diam!” ancam Security.“T
Tak diduga Ellia melempar sekepal salju ke muka John. Akibatnya John terkejut dan lengah. Ellia akhirnya mampu melepaskan cengkraman John dari lengannya. Ia pun bergegas menghampiri Jack. John berusaha mengejar, namun Jerry menarik bajunya. Ia meminta John tak pergi kemanapun. Lebih baik John mengawasi mereka dari tempatnya kini.“Lepaskan aku. Ellia dalam bahaya!”“Bukankah, Jack dan Edhi berada jauh dari anak buah Edhi?” bisik Jerry.John pun menggulungkan kening. “Tapi aku sangat khawatir.”“Dan kau? Tak biasanya kau bersikap begini!” lanjut John seraya menatap Jerry dengan penuh curiga.Dengan wajah datar Jerry berkata, “Kau salah. Aku masih sama seperti dulu. Hanya saja... aku tak ingin melihat Ellia... kembali sedih.” “Tapi kau malah membuatnya celaka!” maki John. Ia pun menyeringai sambil mengawasi Ellia.Sementara itu, kedatangan Ellia membuyarkan rayuan Edhi. Wajahnya kini dipenuhi dengan sakit hati. Ia tak rela Jack bersama dengan gadis itu, gadis yang sudah menggagalkan re
Polisi dan tentara dikerahkan untuk mengepung kebun binatang Planet Zoo. Sesuai dengan pernyataan 6 orang yang telah diamankan dari Georges Hat, bahwa tersangka buronan dari tahanan Dry Land Cave pergi ke kebun binatang Planet Zoo. Karena itu pihak kepolisian meminta bantuan tentara yang dimiliki Westinhorn untuk mengepung kebun binatang itu.Sesampainya di Planet Zoo, kedatangan puluhan polisi dan tentara mengejutkan orang-orang yang berseteru. Bahkan perkelahian antara anak buah Edhi dan pekerja Georges Hat yang dibantu pasukan patroli sempat terhenti ketika polisi dan tentara mengepung mereka. Bahkan helikopter yang terbang di atas mereka menyorotkan cahaya terang pada orang-orang yang bertikai di planet Zoo.“Kalian sudah terkepung. Jatuhkan senjata dan angkat tangan kalian semua!” seru komandan polisi di balik megaphone.Pilot yang mengemudikan helikopter itu mendapat perintah untuk menyisir tiap sudut kebun binatang itu. Sementara para polisi dan tentara mengamankan orang-orang
Kedua mata Mrs. Vaeolin terbuka lebih lebar manakala melihat pasir terakhir akan jatuh. Sementara Paman Hery belum juga datang. Bila ia sendiri yang menahan jam pasir itu, maka ia tak dapat memantau ketika waktu habis. Tak diduga Paman Hery melompat dari belakang diri Mrs. Vaeolin. Ia mencoba meraih jam pasir itu. Dan tepat sekali, ketika jam pasir itu menciptakan badai bercampur cahaya yang berputar maka Paman Herry telah menggenggam jam pasir itu. Namun, tiba-tiba Robert melompat ke arah jam pasir itu. Ia mencoba merebut jam pasir kuno dari tangan Paman Hery. Robert sudah mendengar cerita mengenai jam pasir itu dari Max dan Durrel. Jam pasir kuno itu mampu menelan siapapun yang masuk ke dalamnya. Dan tidak memungkiri pula, jam pasir itu dapat mengembalikan Ellia, gadis kebun binatang yang menjadi saksi kejahatannya. Karena itu Robert ingin menggagalkan rencana Mrs. Vaeolin dan Paman Hery.“Berikan jam ini padaku!” Robert geram.“Kau yang menyingkir. Atau aku akan membuangmu ke dal