Share

14 - Lumpuh di bawah Kusen Pintu

Lia menginterupsi nostalgiaku yang payah. Gaun satin putih yang jatuh lurus di luar tubuhnya bergelombang ketika dia berlari kecil ke arahku. Lia lalu melompat ke sebelah kiriku dan langsung menjatuhkan kepalanya di bahuku. Manis, pikirku. Sulit beradaptasi, tapi sekalinya menemukan titik teraman, dia akan menjeratkan diri selamanya di sana.

"Kau terbiasa tidur di kamar yang dingin?" Aku merengkuh perut ratanya.

Lia tersenyum, menolehku, menyusurkan ujung hidungnya di dekat bibirku dan mendusal daguku dengan dahi di balik poni bergelembungnya. "Kau kedinginan?" Suaranya seperti remah roti saat terpisah dari bagian utamanya: lembut, nyaris tak terdengar, dan kalaupun terdengar pasti bunyinya serenyah ini.

"Aku biasanya mudah kedinginan. Tapi sebenarnya ada cara lain untuk menghangatkan tubuh kita."

Lia tertawa sampai lehernya terbusung ke depan. Aku langsung mencium bagian di bawah tonjolan le

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status