Share

20. The Anger and The Danger

Darren terbelalak merasakan bibir yang selama ini merupakan bagian personal tubuhnya, kini dicecap oleh bibir Esme. Rasa yang hangat, lembut, dan bagai sengatan listrik berdesir mengaliri sekujur tubuhnya. Seketika segala yang ada di benaknya menguap. Bahkan jika ditanya siapa dirinya saat ini, Darren pasti tak mampu mengingat lagi jati dirinya.

Tautan bibir mereka terasa berlangsung lama. Ataukah memang waktu sengaja berhenti agar mereka bisa menyecap rasanya lebih lama?

Esme sendiri merasakan jantungnya berdegup kencang menyecap bibir Darren yang terlihat begitu menggiurkan. Aliran darah yang hangat terasa mendebarkan hatinya. Dan saat telah merasakannya, semua itu tidaklah cukup. Dia menginginkan lebih. 

Tapi Darren tidak bergerak. Pria itu tidak membalas kecupannya. Tak juga mengejar untuk melanjutkan pagutan mereka. Hingga Esme terpaksa memundurkan wajahnya, menjauh dari Darren. Dia malu. Dan wajahnya merona merah.

Pria itu pun terlihat seperti baru

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status