Share

Bab 18. Mendadak Jadi Pembohong

Seketika aku menciut mendengar ucapan Adhiatama Alderald. Begitu juga Jasmine. Wanita itu itu sama sekali tidak percaya dengan pendengarannya.

"Apa? Hamil?!" Mulut kecilnya itu memekik tajam saat mengucapkan beberapa kata keterkejutannya.

"Begitu murahnya, kah kamu Gayatri, hingga kamu rela dihamili orang kota?"

Oh Tuhan--! Pedas sekali mulut si Jasmine ini, rasanya ingin kurobek-robek.

"Jasmine, jaga mulutmu!" ucapku tajam seraya menatapnya tidak suka.

"Bukan mulutku yang harus dijaga, Gayatri. Tapi harga dirimu, tubuhmu! Kenapa begitu murah kamu berikan pada orang kota. Dan, bukannya ini namanya kamu mengkhianati kakakku?"

Hah! Mengkhianati? Ngigau kali, ini orang, ya? Siapa yang mengkhianati? Ada hubungan juga nggak dengan kakaknya.

Aku menggelengkan kepala pelan. Sudah capek menghadapi dua orang kakak-beradik ini. Entah bagaimana lagi menghadapi mereka.

Keyko yang sedari tadi lebih suka jadi penonton, tiba-giba merangkul pu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status