Share

Bab 49. Panik

"Eh! Kamu Damian?!" teriakku kaget melihat siapa yang sudah tergeletak di lantai depan pintu rumahku dengan kondisi tubuh menggigil dan demam tinggi.

"Damian! Damian! Ya Tuhan, apa yang terjadi?" suaraku benar-benar panik. Waktu sudah tengah malam. Di mana ada rumah sakit terdekat?

Dengan susah payah aku mensrik dan mengangkat tubuh duda tampan itu ke kamarku dan membaringkannya di sana. Dengan cepat aku aku mengompresnya agar demanya yang hampir 40 derajat itu yurun.

Malam kian metambat pagi. Aku agak tersentak mana kala merasakan sentuhan halus di rambutku. Sedikit meremasnya lalu menyisirnya dengan tangannya.

Dan aku sangat paham siapa yang melakukan itu. Damian sudah tersenyum lembut ketika aku mendongakkan kepalaku ke atas.

"Maaf kalau aku metepotjanmu. Maaf juga atas kejadian kemarin. Aku khilaf dan terbawa emosi." Aku hanya bergeming ketika dia mengucapkan kata-katanya itu.

Lalu aku bangkit seraya menyingkap tirai jendela kamar.

Air

Hallo mampir yuk di buku saya Fatamorgana Sang Kapten Takdir Yang Tertunda

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status