Share

BAB 11B

Dalam perjalanan, kudengar Irena menyanyikan lagu balonku dengan logat yang unik. Mungkin hanya orang terdekatnya saja yang tahu. Dia tampak begitu gembira saat aku bilang akan mengajaknya ke rumah nenek.

Dia tahu, banyak teman sebayanya di sana. Selain itu, nenek juga sangat memanjakannya. Apapun yang dia minta, selalu berusaha dikabulkan neneknya. Kadang memang seorang nenek lebih sayang dengan cucu daripada pada anaknya sendiri.

"Kita makan bakso dulu yuk, Sayang. Pulangnya bawain juga buat nenek. Gimana?" tawarku sambil terus melajukan motor menuju bakso langganan. Bakso dengan tetelannya yang empuk. Sementara Irena biasa makan bakso biasa dengan jus alpukat kesukaannya.

"Oke, Nda. Yena mau," balasnya singkat. Aku pun segera membelokkan motor menuju parkiran saat sampai di warung bakso itu.

Warung bakso yang cukup luas dan terkenal di kotaku. Sebab tak hanya rasanya yang enak, tapi penyajiannya pun unik dengan menggunakan batok kelapa.

Tak hanya untuk menengah ke bawah, tapi ban
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status