Radit terkejut saat melihat Candra dan Lita ternyata masuk ke dalam ruangan. Tentu saja ini akan mengganggu pikiran Radit. "Anggap dia tak ada," Deni membisikkan ucapan di telinga Radit. Radit kini tak memperdulikan keberadaan Lita san sibuk bercengkerama dengan beberapa investor. Lita merasa jika Radit kini sudah berubah dan melupakannya.Radit sudah bertekat untuk membalas fitnah yang dilakukan keluarga Lita kepadanya. Termasuk Lita sendiri yang kini memilih Candra sebagai penggantinya."Pak Radit, selamat ya!" Sinta memberikan ucapan selamat disertai cipika cipiki pada Radit. Radit yang semula tidak terbiasa dengan adegan seperti itu kini mulai membiasakannya."Pak Dodi mau kemana? Kita bersenang - senang dulu! Setelah ini ada jamuan kepada semua hadirin yang telah hadir," Dodi yang beranjak pergi bersama Ratna seketika berhenti ketika Radit mencegahnya untuk pergi. Radit senang ketika Dodi seperti kebakaran jenggot usai melihat keberhasilannya."Dasar kampungan!" Dodi dan Fatma t
Dodi bernapas lega karena perselingkuhannya tidak tercium oleh Fatma. Dodi segera merapikan semuanya berkas yang dikirimkan oleh Sherly, wanita simpanannya yang kini memeras tiga puluh persen dari penghasilan perusahaannya."Aku harus singkirkan wanita itu!" Dodi menghubungi salah satu anak buahnya untuk menghabisi Sherly yang kini menjadi ancaman baginya.Senyum licik mengembang dari bibir Dodi manakala anak buahnya langsung mencari keberadaan Sherly untuk segera dieksekusi sesuai perintah Dodi."Kamu pikir mudah memerasku?" Dodi bahagia sekali ketika rencananya akan berjalan lancar.Dodi menyimpan semua bukti perselingkuhannya ke dalam sebuah kotak yang nantinya akan dia bakar untuk menghilangkan bukti. "Lain kali jangan macam - macam dengan Dodi, sekarang kau akan mendapatkan akibatnya!" Dodi merasa paling berkuasa saat ini, berharap semua rencanya berjalan lancar.CeklekDodi keluar dari ruang kerja dengan wajah tenang tanpa ada rasa kekhawatiran. Fatma yang melihatnya tidak begi
"Sial!" Dodi melonggarkan dasinya, kesal dan marah karena Deni sudah menjebaknya dan membalas dendam padanya."Kalian semua goblok! Masa mengeksekusi mereka berdua saja gagal!" Dodi memijid pelipisnya karena pusing memikirkan uang yang harus disetorkan kepada Deni dengan jumlah yang sangat besar.Dodi benar - benar marah karena kegagalan yang didapatkannya saat akan mengeksekusi Sherly. Ditambah lagi ada Deni di belakang Sherly yang akan mempersulitnya melenyapkan Sherly. "Ancamanmu tak akan mampan, Deni!" Dodi menghubungi anak buahnya untuk kembali berulah pada proyek yang digarap Radit. Dengan seperti ini maka proyek akan semakin lambat pengerjaannya dan Radit akan mendapatkan nilaik buruk dari beberapa perusahaan yang sudah bergabung dengannya.Deni memasuki halaman kediaman Kakek Yusman dengan santai. Kakek Yusman sebenarnya sudah tahu apa yang dilakukan Deni. Tak sulit bagi Kakek Yusman untuk melacak setiap gerak gerik atau tujuan salah satu cucu angkatnya termasuk Deni dan Radi
Sherly senyum - senyum sendiri memperhatikan Radit sedang makan. Dia membayangkan jika suatu saat akan menjadi pasangan Radit.Ting[Jangan membayangkan yang tidak - tidak!] Pesan yang dikirimkan oleh Deni membuat Sherly kesal.[Biarin, Sherly suka Kak Radit] balas Sherly.[Dia belum cerai, mau jadi pelakor?] Sherly kesal ketika Deni membahas pelakor padanya.[Dia dalam proses cerai, Sherly siap menjadi pengganti istri pertama] balas Sherly disertai emoji bergambar menjulurkan lidah.[Dia akan kembali pada istrinya jika rahasia orang tua Lita terbongkar] Deni tak mau jika suatu saat Sherly akan bersedih karena patah hati dengan Radit."Kenapa kalian berdua tidak makan?" Radit memperhatikan Kakak adik di depannya sedang asik dengan ponselnya. Karena merasa tak enak dengan Radit maka Deni segera memasukkan ponselnya ke dalam sakunya, begitu juga dengan Sherly.Ting[Siang, Pak Radit. Jangan lupa besok sidang kedua digelar, jika anda berkenan hadir maka saya persilahkan][Maaf Pak Ahwan,
Meski Radit berusaha fokus namun tetap saja gagal, bayangan Lita bersama Candra terus saja terngiang padanya."Aku harus fokus membalas hinaan mereka, harus!""Dan kamu, Lita. Kamu akan menyesal karena tidak pernah mempercayaiku!" Radit berusaha untuk tetap fokus pada pekerjaannya, Radit sudah lelah selama menikah dengan Lita tidak pernah dihargai oleh kedua orang Lita. Hinaan serta cacian menjadi makanan sehari - hari meski tidak tinggal serumah. Puncaknya ketika Radit difitnah sehingga pernikahan mereka kandas. Lita bahkan lebih percaya pada kedua orang tuanya yang punya bukti palsu dari pada dirinya.BrakRadit membanting vas bunga karena sedari tadi belum juga fokus. Radit memijid pelipisnya karena sedari tadi bayangan Lita belum juga hilang sempurna."Sepertinya kamu harus refresing sebentar, Nak!" Radit terkejut ketika Kakek Yusman sudah berada di ambang pintu ruang kerja Radit. Begit juga dengan Deni yang merasa kasihan kepada Radit."Kakek.""Ambilah cuti kerja beberapa hari
Drrtt drrtt Ponsel Radit berdering karena panggilan dari nomor tak dikenal. Awalnya Radit enggan sekali menerima panggilan itu namun Deni memberi isyarat supaya Radit segera menerima panggilan tersebut. "Halo," Radit mendengar suara yang tidak asing. "Halo Radit, aku Candra," mendengar suaranya saja Radit ingin menutup panggilan teleponnya."Apa maumu, Candra?" Rahang Radit mengeras mendengar suara Candra, namun sebisa mungkin Radit tetap tidak mengedepankan emosi."Hanya ingin memberitahukan kalau aku dan Lita akan segera menikah usai perceraian kalian. Aku harap kamu mendoakan aku dan Lita menjadi keluarga bahagia," tangan Radit terkepal kuat karena Candra. Deni mengusap bahu Radit yang kini dilanda rasa emosi."Itu urusan anda, Pak Candra. Sudah tidak ada hubungannya lagi dengan saya," Radit menggunakan bahasa resmi dan besikap tenang supaya Radit tidak kelihatan jika sedang cemburu."Baiklah kalau begitu! Saya tidak akan melepaskan Lita sampai kapanpun," Ucapan Candra tidak ter
Deni tertawa puas melihat Candra dan keluarganya seperti sedang kebakaran jenggot atas kasus skandal Candra, setidaknya kasus ini menjadi pelajaran untuk Candra. Ting[Keluarga Candra mau menutup kasus ini dan dianggap salah orang] anak buah Deni yang menjadi mata - mata mengirimkan persan kepada Deni.Bibir Deni tersungging, Deni memiliki saham terbesar dari perusahaan media masa tersebut. Deni menghubungi rekan kerjanya untuk menolak permintaan kerja sama oleh keluarga Candra. "Sekuat apapun keluargamu berserta dirimu untuk menutup berita itu tetaplah hal yang mustahil!" Deni tersenyum smirk sambil menatap berita viral mengenai berita viral Candra."Pak Deni," Deni yang sedang duduk di balkon terkejut ketika Radit ternyata berada di belakangnya. Deni khawatir jika perbuatannya akan diketahui Radit namun Deni tetap bersikap tenang layaknya tidak terjadi apa - apa. Deni berdiri dan menghadap kepada Radit dengan tatapan serta sikap yang santai."Pak Radit.""Nanti malam kita berangka
Ada rasa ragu tiba - tiba muncul dilubuk hati Lita atas hubungannya dengan Candra. Lita sendiri tidak tahu apa penyebabnua ketika rasa ragu muncul tiba - tiba."Kenapa aku teringat Radit, sedang apa dia sekarang?" Pertanyaan itulah yang muncul dari benak Lita."Ah, kenapa harus memikirkan pacar orang, lagian dia juga sudah punya kekasih. Untuk apa aku memikirkannya!" "Mikirin apa, Lita?" Lita terkesiap dengan suara Candra yang sedari tadi memperhatikannya."Ah, tidak apa - apa, Cand!" Lita mengelak dari Candra.'Aku tahu jika kamu masih memikirkan Radit, setelah ini akan kubuat kamu membenci Radit selamanya, Sayang! Gumam Candra dalam hati.Candra mencari cara untuk membuat Lita membenci Radit. Dengan begitu, Candra akan lebih mudah mendapatkan Lita. Diam - diam Candra menggubungi rekannya untuk memata - matai gerak gerik Radit, termasuk bersama dengan wanita. Dengan mendapatkan foto Radit bersama wanita lain maka Lita akan membencinya.*Sherly begitu menikmati kebersamaannya dengan