Share

22.

POV Bella

            Aku rasakan banyak cairan yang keluar dari selangkanganku. Ketika usai menuntaskan aktivitas panasku dengan Mas rengga. Namun aku tak dapat membedakan, itu sperma yang mengalir atau malah air ketubanku yang pecah. Karena setelahnya kontraksiku datang kian hebat dan panjang. Aku sudah tak dapat fokus. Ketika Mas Rengga mengingatkanku tentang makan siang. Karena sakit yang kian menjadi.

            Aku merasa kepala bayi yang sudah mendekati liangku, terasah perih dan panas. Ketika Mas Rengga memeriksa, aku hanya dapat mengerang sakit. Lalu dengan mudah dia memindahkanku ke ruang pemeriksaan.

            “Mas jangan tinggalkan aku,” ujarku pelan. Tak mampu mengeluarkan suara. Dia diam, hanya terus menggenggam tanganku. Dan menatap mataku dalam. Mengusap rambutku yang sudah bera

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status