Share

Chapter 43: Romantic Mystery

Sudah enam jam sejak Julian masuk ke dalam kamarnya. Ia terlalu asyik di depan laptop dan belum beranjak dari sana. Ana pernah melihat Julian seperti itu bertahun-tahun lalu. Apatis karena kesibukannya soal Mount East. Ia tidak hanya melakukan itu di kantor, tetapi juga di rumah. Seringkali itu membuat Ana cemburu, dan ia tak suka perasaan itu.

"Ngerjain apa, Kak?" tanya Ana duduk di kursi teras di samping Julian.

"Ada tender baru, ini kesempatan buat kita. Pengadilan juga nelponin terus, mereka tanya soal Anggito Abimanyu," jelas Julian mengalihkan pandangannya ke ponsel yang bergetar.

Julian berdiri sambil menempelkan ponsel di telinganya menuju pagar balkon, "mungkin besok sore bisa," ujarnya.

Ana pikir Julian sedang membuat ja

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status