Share

Part 78

Suasana pagi ini terasa berbeda. Tak ada yang muncul di meja makan. Hanya Kahfi dan Tante Winda yang kini bersamaku duduk di posisi seperti biasa. 

"Aku tak berselera," ketusku, sembari meletakkan sendok di atas piring batu. 

Aku menemui Papa di ruang kerjanya, setelah membiarkan Kahfi pergi ke hotel. Kudengar dari istrinya, bahwa ia tak masuk ke kamar sejak malam tadi. Ia bahkan sama sekali belum keluar dari sana.

Kubawakan secangkir kopi buatan wanita itu. Minuman yang biasa dia santap saat pagi. Entah keberanian dari mana aku bisa sampai sejauh ini menemuinya. Aku bahkan lupa kapan terakhir kali kami bicara berdua. 

"Tidak berangkat kerja, Dad?" Aku terpaksa memulai percakapan. 

Ia yang terlihat kusut masih dengan piyama tidur, duduk bersandar di belakang meja kerja. Aku mengambil kursi kayu di sudut ruangan, duduk di hadapannya tanpa dipersilakan. 

"Minumlah!" Kugeser minuman yang kubawa tadi agar l

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status