Share

BAB 59

Pagi ketika kami sarapan, Ren hanya diam saja tanpa bicara dan menatapku sama sekali. Kelopak matanya terlihat agak sembab dan bengkak, apa Ren tidak tidur semalaman yah ? atau ia masih sedih karena kejadian kemarin ?

Begitupun ketika kami dalam mobil, Ren diam saja tidak menyapaku sama sekali, apalagi menatapku. Suasana benar – benar terasa canggung diantara kami. Bahkan pak Usman pun tidak berani bicara melihat Ren yang diam saja semenjak berangkat.

Ketika sampai di depan gerbang sekolah, Ren keluar duluan dan langsung masuk ke dalam gerbang sekolah tanpa bicara denganku.

Hufftt huuu

Aku menghela nafas menenangkan diri. Mungkin begini lebih baik, biarlah Ren membenciku, daripada ia malu karena statusku, pikirku.

Begitu masuk ke dalam gerbang, kulihat dua temanku juga baru datang.

"anjay baru datang jagoan kita", kata Novi menyambutku.

"Asem, kok wajah loe gak ada bekas luka sama sekali bray ?", kata Radit heran memandangku heran, soalnya aku yang cideranya paling parah, sedang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status