Reafndy mengabari Ayah nya jiak sebentar lagi dia akan menjadi seorang Kakek. Tentu saja Tuan Mahardika sangat bahagia dan antusiasi dengan kabar yang membahagiakan ini.Tuan Mahardika pun berjanji akan berkunjung ke apartement mereka untuk makan siang dan menjenguk menantunya.Tuan Mahardika sudah rapih dengan bajunya lalu mengambil sesuatu, menaruh barang itu di saku celananya. Setelah selesai ... Tuan Mahardika pun turun dari kamarnya dan melihat sang istri yang belum siap-siap.''Kau belum siap siap?"''Aku tidak mau ikut!" jawabnya dengab ketus, tanpa melihat ke arah sang suami Nyonya Mahardika malah asik melihat majalah terbaru, dan pura-pura sibuk.Tuan Mahardika menghela nafas dan pergi meninggalkan istrinya, lalu masuk kedalam mobil menuju ke apartemen anak dan menantunya.''Jupri, berangkat ke apartemen Refandy.''''Baik tuan besar.''Mobil pun berjalan dengan kecepatan sedang, meninggalkan Mansion Mahardika menuju apartemen elit di Jakarta Selatan.••Sedangkan di aparte
Hari berganti minggu, bulan pun berganti. Sejak kejadian naas menimpa Tuan Mahardika, hidup Kimmy bagaikan neraka di dunia nyata.Bagaimana tidak! Semenjak Tuan Mahardika jatuh dan mengalami kelumpuhan total, membuat Kimmy dan sang suami mau tidak mau harus tinggal di mansion menemani Nyonya Mahardika.Tidak ada hari baik yang di lewati Kimmy, setiap hari dia harus menelan kata-kata sinis, caci dan makian yang lontarkan sang mertua kepadanya jika mereka berpapasan.Kimmy menerima itu dengan lapang dada, ia tidak mengeluh apa lagi sampai menangis karna Kimmy sudah kebal dengan perlakuan mertuanya. Asalkan jangan sampai mencelakai dia dan bayi yang masih ada di dalam perutnya.•••Pagi ini ... Kimmy dan Refandy tengah sarapan bersama di meja makan dengan tenang. Refandy tersenyum saat ia sudah menghabiskan makanan yang di buatkan oleh sang istri.''Hmmm ... sayangg, masakan mu selalu yang terbaik dan terenak sedunia.'' puji Refandy, yang mana membuat Kimmy menggelengkan kepalanya.Ref
Refandy pulang dari kantor jam 19:30 malam, Ia langsung melajukan mobilnya untuk pulang. Biasanya Refandy akan pulang jam delapan atau jam sembilan lebih.Namun hari ini karna dia sedang malas, jadi dia pulang lebih awal dari biasanya.''Tomtom, mengapa kamu tidak bisa menyingkirkan wanita aneh satu itu! Kau tau ... dia itu sangat mengganggu kenyamanan ku.'' Refandy protes karna Tomi tidak bisa menyingkirkan Yuri yang selalu keluar masuk kantornya.''Maaf Tuan, Nyonya memerintahkan semua karyawan dan semua penghuni goib eh maksud saya, para pekerja kantor untuk tidak melarang nona Yuri jika ingin masuk kantor.'' jawabnya.''Sampai kapan Mamah akan berhenti.''Tomi melihat Refandy sekilas dari kaca kecil di depan nya, ia menimbang-nimbang apakah harus mengatakan semuanya kepada Refandy atau tidak.''Tuan, aku ingin berbicara dengan mu ... tapi berbicara sebagai teman, bukan sebagai atasan atau bawahan.'' ucap Tomi memberanikan diri.Refandy tersenyum. ''Memangnya sejak kapan aku mengan
Semua orang memiliki saat-saat di atas dan di bawah, yang harus mereka ambil pelajaran di setiap kejadian yang sudah di lewati.Tetapi setiap pagi ... kita harus memulai hari dengan berkata kepada diri sendiri bahwa hari ini akan menjadi hari yang baik untuk kita lewati.•••Perlahan mata Kimmy terbuka, ia melihat suaminya yang sudah terbangun terlebih dahulu dan tengah menatap dirinya sambil tersenyum.Cup.''Selamat pagi sayangg ...''Kimmy tersenyum. ''Pagi juga Yank.''''Aku sudah siapkan air hangat untuk mu mandi, ayo mandi dan kita akan pergi ke suatu tempat.''''Hemm ... memangnya kita mau pergi kemana?" tanya Kimmy duduk bersender di belakang ranjang.''Apa kau lupa, jika hari ini kita akan pergi ke kebun binatang yang berada di Bogor? sekalian kita jalan jalan di kebun teh persis seperti yang kau mau.'' tutur Refandy yang membuat Kimmy tersenyum senang.''Benarkah?" tanya Kimmy memastikan.Refandy mengangguk. ''Bener donk sayang, masa aku bohong. Maaf karna aku baru memilik
Nyonya Mahardika berjalan dengan tergesa-gesa di lorong rumah sakit, bersama supirnya dan mencari ruangan anaknya yang tengah di rawat. ''Dimana dia?"''Sepertinya sebelah sini, Nyonya.''Nyonya Mahardika membuka pintu dengan segera, dan melihat anaknya tengah terbaring lemah tak berdaya dengan perban di kepalanya. Tapi langkah Nyonya Mahardika terhenti, ketika melihat menantu yang tidak dia ingin'kan berada di ruangan yang sama. Namun Nyonya Mahardika tidak perduli dan melewatinya begitu saja.''Ya Tuhan anakku, Refandy sayang ... ada apa dengan mu, Nak.'' Nyonya Mahardika mengusap perban anaknya dengan lembut.Nalurinya sebagai seorang Ibu tidak tega melihat anaknya menderita seperti ini, Nyonya Mahardika menangis dan menyalah'kan semua yang di alami Refandy pada Kimmy.Tak berapa lama ... pintu terbuka bersamaan dengan Rama masuk kedalam. ''Tante.'' panggil Rama.Nyonya Mahardika menoleh, lalu berdiri menghampiri sahabat anaknya. ''Rama, bagaimana keadaan Refan?"Rama tersenyum. "
Nyonya Mahardika menatap besannya dengan tatapan menghina sekaligus benci dan meremeh'kan. Dalam hatinya berkata ... jika anak dan orang tuanya sama sama kampungan dan norak.Nyonya Mahardika mengalihkan pandangan nya pada box bayi yang tidak lain adalah cucu pertama nya, dia berjalan mendekati box bayi dan menatap bayi kecil mungil nan lucu.Hati Nyonya Mahardika sedikit ter'renyuh melihat darah dagingnya yang selama ini ia ingin'kan. Namun bukan nyonya Mahardika namanya jika ego nya tidak tinggi, ia langsung mengkesamping'kan hati nuraninya lalu menoleh ke arah Kimmy.''Kapan kau akan pergi dari kehidupan anakku?"tanya Nyonya Mahardika melipat kedua tangan nya di dada.Pak Endang dan Ibu Ami saling pandang tak mengerti dengan situasi. Pak Endang juga baru tau rupa Ibu besan nya.''Mah ..." Kimmy memohon untuk tidak menghina dirinya di depan kedua Orangtua nya.''Aku sudah cukup sabar dengan kehadiran dirimu yang membawa sial pada anakku! dan sekarang aku tidak mau kesialan itu terus
Brugh!!Refandy terjatuh namun ja bangkit, sang Ibu mencoba menghentikan Refandy agar tidak berlari ... namun Refandy tidak memperdulikan teriak-kan sang Ibu yang menyuruhnya berhenti.Ia hanya fokus untuk menghentikan Kimmy pergi, karna dia tidak bisa hidup tanpa Kimmy. Di dalam benak Refandy, ''Kemana Kimmy akan pergi, dan bersama siapa? mengapa Kimmy kabur di jam seperti ini.'' Pertanyaan berkecamuk di dalam kepala Refandy.•Ketika Refandy sudah sampai di pekarangan rumah sakit, Refandy melihat tiga orang yang sudah terkapar lemah tak sadarkan diri. Ia melihat kanan kiri mencari Kimmy dan melihat Mobil Van membawa istri dan anaknya.Refandy yang melihat itu langsung berlari mengejar mobil yang di tumpangi Kimmy dan berteriak memanggil namanya.''Kimmy ... Sayanggg ... aku mohon jangan pergiiii.""Kimmy ... Hiks,, Hisk,, " Refandy meneteskan airmatanya melihat Kimmy tidak mendengar teriak'kan nya.Refandy terus berlari dan tidak memperdulikan kakinya yang sakit karna tidak memakai
Refandy Pov•Dulu hidupku hanya berwarna abu abu bahkan hitam, aku sama sekali tidak tertarik dengan seorang gadis berpenampilan berlebihan dan makeup yang terlalu mencolok.Ibu ku sering menjodoh'kan aku dengan anak teman sosialitanya, namun aku sama sekali tidak tertarik pada mereka ... hingga suatu hari di saat aku liburan di salah satu tempat pariwisata, aku bertemu dengan wanita idaman ku.Dia adalah Kimmy. Wanita yang selama ini aku impian untuk menjadi pendamping hidupku, tidak mudah awalnya untuk mendapatkan Kimmy namun karna memang kita berjodoh tuhan mempertemukan aku dengan dia hingga kita menikah, walau pernikahan kita hanya di adakan sederhana.Aku sangat mencintainya, dan aku sangat menyayangi lebih dari nyawaku sendiri. Hingga sampai suatu hari takdir memisahkan aku dengan orang yang aku cintai.Kimmy pergi entah kemana, Kimmy juga pergi membawa cinta dan kewarasan ku bersamanya. Aku merindukan nya, aku sangat merindukan nya.Pov end••Refandy berdiri di balkon memanda