Share

Pukulan Keras

"Bahkan jika waktu ku putar kembali, aku akan tetap melakukan hal yang sama. Sebab, ini tentang Mommy."

Kata-kata Rebeca beberapa waktu lalu masih terngiang-ngiang dalam benak Maria. Sungguh betapa sangat menderitanya wanita itu. Ia dipaksa melakukan hal yang bertentangan dengan hati nurani.

Sehingga prinsip yang dipegangnya selama ini terpaksa diingkari. Rebeca bukan tipe manusia munafik. Ia hanya sedang tidak beruntung. Harus berkumpul bersama orang-orang tak berperasaan seperti Mely dan Casandra.

"Kau dari mana saja? Bukankah pagi ini kita harus ke kota?" Suara bas Mark mengejutkan Maria dari lamunan.

"Aku baru saja melakukan olahraga pagi," sahut Maria sembari membuka sepatunya.

"Olahraga? Tapi mengapa lama sekali?" tanya Mark penuh selidik.

Maria mengembuskan napas berat. Kali ini ia harus menjawab pertanyaan curiga Mark yang tak mendasar.

"Di hutan seperti ini, memangnya siapa yang bisa ditemui? Hantu? Monyet? Atau serigala? Ada-ada saja," sahut Maria dengan kesalnya.

Wan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status