Share

017 – MENGENANG CIUMAN PERTAMA

Tetesan air mata Alanis terlihat jelas oleh TT. Dia bereaksi spontan untuk mengusap air mata itu dengan sangat lembut memakai ibu jarinya.

“Sedih terus! Kapan senengnya?” ucap lembut TT.

JLEBB! Lagi sebuah perhatian dari rasa sayang yang tulus membuat hati Alanis makin meronta untuk segera meruntuhkan dinding tebal yang menghalanginya untuk bersikap jujur pada TT.

Bahwa, Alanis pun sebenarnya sudah jatuh hati kepada lelaki tampan yang benar-benar baik kepadanya.

“Udah mas!” kata Alanis sembari menepis jemari TT yang masih berada di wajahnya.

Tidak mudah untuk Alanis untuk menerima perlakuan manis TT. Penghalang itu terlalu besar untuknya.

Dan seketika dia berlari masuk tanpa berucap sepatah kata pun kepada TT, meninggalkan lelaki itu yang masih berdiri disana tanpa sempat menahan kepergian Alanis.

TT menghela nafas sangat panjang melihat reaksi Alanis. Dia sekali lagi mencoba mengerti. TT tahu dan bisa merasakan kalau Alanis menyimpan rasa bersalah dan penyesalan atas masa lalunya kar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status