Akhirnya sisa hari itu pun mereka lewati dengan beristirahat untuk memulihkan tenaga mereka yang sudah terpakai habis beberapa hari ini, mulai dari keberangkatan mereka untuk menuju ke pulau kembar.Di tambah lagi mereka sangat jarang bisa tertidur nyaman dan pulas saat malam hari, karena bagaimana pun mereka harus tetap waspada walaupun itu saat tidur.Jadi jika ada sesuatu yang berbahaya mereka pasti siap dengan hal itu.Mereka tidur berjejer dengan tas tidur masing-masing, jika di perhatikan mereka benar-benar sudah persis seperti ikan asin yang sedang di jemur.Berbaris tidak beraturan ke sana ke mari dengan tas tidur masing-masing, sedangkan tas tidur milik Bryan dan Belle berdekatan, dan Belle berada di bagian ujung gua itu bersamanya.Hal ini Bryan lakukan karena dia tidak ingin Belle tidur dekat dengan pria lain, meskipun itu Kevin, atau para elite sekali pun dia tak akan rela hal itu terjadi. Posesif, ya itulah sosok Bryan yang sebenarnya dia selalu berusaha menjaga apa yang
Bayangkan saja, imun tubuh melemah dan di tambah dengan dengan virus berdaya reaksi 2 kali lipat dari pada virus biasa, tentu saja akan sangat ampuh bin mujarap bukan? Itulah yang ada di fikiran Belle, kenapa dia mengajal para ilmuwan untuk bersekongkol dan membelot dari kekuasaan gabriel.Dan untuk beberapa ilmuwan yang gagal di ajak untuk kerja sama, Belle berencana mengatasinya sendiri nanti. Dan untuk penjaga yang ada di bawah pengawasan para ilmuwan yang tidak mau bersekutu dengan Belle juga akan di urus dengan cara yang berbeda nantinya, jika masih bisa lolos dari virus berdosis 2 kali lipat miliknya itu, tapi itu pun kemungkinanya sangat kecil, untuk memiliki imun yang sekuat itu.Tapi bukan Belle namanya jika tidak mempunyai banyak rencana cadangan, dia selalu saja bisa memikirkan rencana cadangan yang tepat jika saja rencana utamanya gagal, itulah yang membuatnya selalu sukses membawa kelompok pencurinya menjadi kelompok pencuri paling di cari dan paling misterius.Sebagai so
Pletak!!"Aah!!"Bruk!!"Hey kau kenapa?!" Mengguncang-guncangkan tubuh temanya, raut wajahnya berubah panik saat temanya itu tak kunjung sadarkan diri, hingga...Pletak!!"Argh!!"Bruk!!"Strike!! Tumbang 2 sisa 2 lagi, lebih baik aku urus dulu yang 2 ini dan bawa mereka ke tempat itu." Dengan langkah cepat dia pun menghampiri ke dua penjaga yang sudah tepar di tanah dengan tubuh yang kaku, seperti vampire cina yang di tempeli jimat mantra di jidatnya."Aduh, tapi gimana cara bawanya? Badanya aja kaku gini! Hm... Itu dia, kau menyelamatkan hidupku..." Dia pun berlari menghampiri alat pengangkut dorong yang biasa di gunakan tukang bangunan, karena kebetulan benda itu ada di sana berada di samping setumpuk semen dan pasir."He.. he.. maaf ya, kalian harus ku bawa dengan ini, sementara ini aku anggap kalian ini sebagai 2 karung semen, pftt!!" Monolognya saat mengangkut ke dua tubuh pria itu ke dalam alat pengangkut, sambil menahan tawanya karena melihat ekspresi dan pose ke dua penjaga
"Bagaimana ini? Kemana para penjaga itu? Kita dalam bahaya!!" Seru seorang ilmuwan yanga ada dalam kerumunan para ilmuwan lainya itu, seolah bagaikan kobaran api yang di siram dengan bensin dan menjadikan api itu semakin membesar, begitu juga dengan kegaduhan ini yang semakin gaudh dan kacau akibat para provokator yang memang sengaja menambah kalit keadaan."Benar kita dalam bahaya, apa kita harus lari? Mengungsi? Setidaknya kita bisa menyelamatkan nyawa!" Seru yang lainya dengan tujuan menambah gaduh juga."Apa ada penyusup? Bagaimana mungkin penjaga tangguh sebanyak itu bisa hilang tiba-tiba begiru saja, dan bahkan tanpa ada jejak sama sekali!! Kita harus mengajukan protes! Kita harus menyelamatkan nyawa kita!" Provokasi kembaki terdengar saling bersahutan, persis seperti demo harga minyak kemarin itu.Kelapa sebanyak itu namun tak ada minyak yang bisa di salurkan untuk masyarakat? Mustahil!! Seperti halnya keadaan sekarang, penjaga sebanyak dan setangguh itu hilang begitu saja seol
Saat ini Gabriel dan Joseph sedang dalam perjalanan menuju ke lab, yang ada di pulau sebelah.Mereka berencana mengungsikan para ilmuwan, ke markas lama mereka yang ada di kota yang sama dengan kota di mana rumah dan markas tim Belle berada."Apa kau yakin Gabriel? Bagaimana jika mereka malah melarikan diri saat sedang dalam perjalanan di bawa ke markas lama atau pun saat mereka sudah ada di sana? Bukankah kau akan kerepotan jika mereka kabur?" Tanya Joseph dengab penuh pertimbangan."Tenang saja, di tubuh para ilmuwan itu sudah aku suntikkan virus temuan wanitaku. Virus itu butuh penawar setiap sebulan sekali atau bisa sembuh jika mendapatkan antidotnya, tapi ku rasa hanya wanitaku yang tahu antidot dari virus itu."Jelas Gabriel pada Joseph kenapa dia tidak terlihat khawatir jika para ilmuwan itu berencana melarikan diri, karena mereka pasti akan mati jika tidak meminum penawar itu sebulan sekali."Oh jadi begitu? Pantas saja kau tidak ragu untuk mengungsikan mereka, ternyata kau su
Terdengar sorakan bahagia dari para ilmuwan di lantai bawah saat ini, di benak mereka sekarang hanya ada kebebasan yang sebentar lagi akan mereka dapatkan.Setelah sekian lama terkurung di pulau kembar, tentu saja mereka ingin kembali ke rumah mereka masing-masing.Bahkan kebanyakan dari mereka sudah berencana untuk meninggalkan dunia penelitian, dan hidup dengan sederhana tapi nyaman dan tidak ada ancaman apapun dari siapapun.Karena kehidupan dari seorang ilmuwan yang mereka rasakan selama ini hanyalah terkekang, ke tidak bebasan.Merekatidak memiliki hak untuk menolak, dan masih banyak lagi hal tidak menyenangkan yang mereka dapatkan dan harus mereka lakukan meski pada dasarnya mereka tak menyukai hal itu.Jadi mereka lebih memilih meninggalkan dunia penelitian meskipun harus meninggalkan dunia yang dulunya pernah menjadi pekerjaan impian mereka.Impian yang pernah menjadi tujuan hidup mereka yang justru membuat mereka berakhir di kubangan lumpur seperti ini dan tak sanggup untuk k
"Jadi benar-benar ada piring terbang tadi? Lalu kalian tidak mengejarnya?! Apa kalian semua bodoh!?" Seru Gabriel sambil membanting semua barang yang ada diatas meja di dekatnya dan juga membalikkan meja itu."Bagaimana kami bisa mengejarnya? Jika kecepatanya saja sangat tidak masuk akal sama sekali! Kecepatanya bahkan melampau jet, lalu kita mau mengejarmya dengan apa?" Bela Joseph yang tak mau di salahkan, karena memang mereka tidak akan sanggup jika harus mengejar benda itu."Shitt!! Aku semakin yakin ini adalah ulah dari sisa-sisa pasukan Leon, hanya dia yang mampu membuat kegaduhan semacam ini, dan benda gila seperti itu!" Gumam Gabriel yang akhirnya tak lagi menyalahkan Joseph.Di gua, di saat yang sama..."Itu adalah tanda yang di buat oleh kak Rian bukan?" Tanya Bryan pada Belle, saat mereka juga mendengar suara ledakan yang berasal dari piring terbang itu, yup piring terbang itu adalah mahakarya terbaru milik Park yang baru saja mereka selesaikan dan sempurnakan."Iya itu ala
"Iya kak sekarang aku sedang dalam perjalanan menuju ke pulau sebelah, ada apa kak? Apa kau juga berencana untuk memulai aksimu dari sana?" Tanya Belle pada kakaknya itu, karena dia tau pasti kakaknya itu tak akan mau tinggal diam saja sedangkan dirinya sedang berjuang di medan perang."Baiklah kalau begitu kita hancurkan tempat itu bersama adikku tersayang, kau bisa memulai dari sisi barat dan aku akan memulai dari sisi timur bersama dengan Park. Kita akan bertemu tepat di tengah pulau itu, di rumah Gabriel." Jelas Rian pada Belle, dia mengaturnya menjadi seperti itu agar menghemat waktu, dan mereka masih bisa membantu anggota tim elite untuk meratakan pulau yang satunya lagi dan menagkap Gabriel."Oh iya kak, aku juga akan meminta kak Kevin untuk menyelamatkan para tahanan yang ada di ruang bawah tanah rumah Gabriel nantinya." Ucap Belle yang berniat membebaskan para tahanan Gabriel, karena sepengetahuanya para tahanan Gabriel adalah ilmuwan atau orang dengan profesi lain yang tidak