Share

72. Luca sudah sadar

Bram memasukkan sepotong Apel ke mulutnya, melanjutkan kalimatnya.

“Kamu yang tidur terus disana merasa tidak ada penderitaan lagi, sementara aku setiap hari harus melayani Melya yang haus belaian Akibat tidak pernah kamu sentuh menjadi istrimu.”

“Dan Andrew yang bertanya dan bertanya terus seperti robot dengan solar panel. Hanya kehilangan energi bila matahari sudah tenggelam.”

“Lihat, diriku saja sampai tidak punya niat lagi melihat wanita lain. Karena terlalu capek melayani napsu Melya.”

“Kadang dalam kondisi tertidur panjang sepertimu ini, membuatku ingin membunuhmu saja karena tidak bisa berkelahi seperti dulu. Baku hantam sampai kecapekan.”

“Misalnya dengan sepotong pisau kecil ini, ingin aku menggorok nadimu dalam 3 detik daripada kamu tidak seperti hidup dan tidak juga mati. Karena sesungguhnya aku sangat marah.”

“Hanya karena seorang Sarah kamu menjadi tidak bisa berp

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status