[Halo Bos, saya sudah mendapatkan alamat tempat tinggal mereka. Ternyata Arsen sengaja berpindah rumah. Ada satu hal lagi yang harus Bos tahu, Kinan sudah melahirkan bayi kembar laki-laki. Mereka ternyata belum menikah Bos][Apa! Jadi selama ini Arsen dan Kinan belum menikah! Bagaimana mungkin Kinan hamil tanpa seorang suami? Wah ini berita bagus. Aku mau kalian culik salah satu bayi mereka. Saya mau mereka merasakan kesedihan yang luar biasa. Ha ha ha][Baik Bos. Akan saya laksanakan]Panggilan telepon di matikan. Orang tersebut masih mengintai di balik kamar ruang rawat inap. Dia mengamati setiap gerak- gerik orang yang datang dan keluar dari ruang rawat inap. Selesai mengintai dia langsung pergi meninggalkan Rumah sakit.“Sayang, aku akan meminta anak buahku untuk menjaga kalian disini selama 24 jam,” ujar Arsen pada Kinan.“Nggak usah Bang. Udah seperti istri pejabat saja di jaga selama 24 jam,” Kinan merasa Arsen terlalu khawatir padanya dan pada si kembar.“Kamu itu calon istri
Setelah pulang dari rumah sakit, Arsen dan Kinan akan mengadakan acara pernikahan. Nenek memberitahu Kinan untuk meminta restu ayah kandungnya. Kinan pun mengikuti apa yang nenek ucapkan. Dia diantar nenek dan sopir pribadi menuju ke rumah orang tuanya. Bertepatan dengan Pak Rudi sedang berada di rumah.Tok tok tok!“Assalamualaikum,” ujar Kinan dan nenek.“Waalaikumsalam,” terdengar suara seorang wanita yang menjawab salam Kinan.Pintu pun terbuka dan terlihat jelas seorang wanita paruh baya yang sedang berdiri didepan pintu. Dia melihat ke arah Kinan dengan tatapan tajam. Tidak lama dia memarahi Kinan.“Mau apa lagi kamu datang kesini hah!” Ucapnya dengan nada suara tinggi.“A-aku mau bertemu dengan ayah,” jawab Kinan dengan terbata-bata.“Mau apa kamu menemui mas Rudi, Hah!” Ucapnya yang mendorong Kinan.“Hey kamu siapa! Kenapa kamu kasar sekali!” Ujar nenek.“Seharusnya saya yang tanya kamu siapa nenek tua!” Bentaknya pada nenek.“Cukup Bu! Aku kesini mau bertemu dengan Bapak! Jan
Hari yang dinantikan oleh Arsen dan Kinan tiba. Hari ini Arsen akan mengucap janji suci pada Kinan. Keluarga Arsen nampak bahagia dan banyak tamu yang datang untuk menghadiri acara ijab qobul. Kedua orang tua Kinan juga sudah terlihat di gedung hotel Areta. Terlihat juga Olivia yang berada di gedung hotel tersebut. Dia nggak suka melihat Kinan yang bersanding dengan Arsen. Hotel dijaga dengan ketat. Tamu yang hadir juga di periksa dengan ketat. Arsen dan Ryan nggak mau kalau sampai acara pernikahan ini ada yang menggagalkan.“Apakah mempelai Pria sudah siap?” Tanya Pak Penghulu.“Saya sudah siap Pak,” Jawab Arsen.“Segera dimulai Pak Rudi,” ucap Pak Penghulu.Pak Rudi terdiam, dia bingung apa mau lanjut atau nggak untuk menjadi wali nikah Kinan. Karena, dia bukan ayah kandungnya. Dia merasa bersalah pada almarhum Melati. Selama ini dia belum jujur pada Kinan bahwa dirinya bukan ayah kandung Kinan.“Pak, ayo itu semua udah pada nunggu kamu! Cepat jabat tangan Arsen dan nikahkan mereka,
Tok tok tok! “Siapa!" Teriak Arsen.“Saya pelayan Pak! Mau mengantar makan malam untuk Bapak dan Ibu,” ujar palayan yang ada di depan pintu.“Kenapa harus datang sekarang sih nih orang,” gerutu Arsen.Kinan yang melihat wajah suaminya kesal hanya bisa tersenyum. Kinan meminta Arsen untuk membuka pintu kamar. Arsen segera memakai pakaian dan langsung membuka pintu.“Saya simpan dimana makanannya pak?” Tanya pelayan.“Biar saya saja yang simpan,” ujar Arsen yang langsung mengambil troli dorong dari pelayan hotel.“Sudah selesai kan? Atau ada apa lagi?” Tanya Arsen yang melihat pelayan itu masih berdiri di hadapan Arsen. “Oh tidak ada Pak. Kalau begitu saya permisi dulu,” ucapnya yang langsung pergi dari depan kamar Arsen.Arsen langsung menutup dan mengunci pintu kamar. Dia mendorong troli makanan menuju pada Kinan yang sedang duduk di tepi tempat tidur. Arsen meminta Kinan untuk makan malam terlebih dahulu sebelum making love.“Sayang kita makan malam dulu ya,” ajak Arsen pada Kinan.
Pengantin belum bangun waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 pagi. Anggota keluarga menunggu mereka untuk sarapan. Namun, belum ada tanda-tanda untuk mereka tiba sarapan bersama.“Biar Mami telpon saja Abang dan Kinan,” ucap Bella.“Nggak usah Mi. Pasti mereka berdua masih tidur. Sebaiknya kita sarapan duluan saja, nanti kalau mereka bangun baru sarapan,” ucap Papi pada Mami.“Itu mah bukan sarapan Pi. Namanya makan siang.”Mereka yang ada di Restoran langsung memesan makanan untuk mereka santap pagi ini. Begitu juga dengan keluarga Pak Rudi masih ada di hotel. Mereka ikut sarapan bersama dengan keluarga Ryan. Nenek dan Suster juga ikut sarapan bersama. Mereka menjaga baby twins selama Mommy mereka masih Bulan Madu.Sedangkan di kamar hotel yang ditempati Arsen dan Kinan masih sepi. Pasalnya mereka masih tidur. Sehingga sinar matahari tembus lewat kaca dan pantulan cahayanya masuk dalam kamar. Tepat kena di wajah Kinan.“Hoam,” Kinan menguap dan membuka matanya ternyata sudah siang.“Ba
Arsen dan Kinan menuju ke pantai, yang dimana keluarga besarnya sedang menunggu kedatangan mereka. Setibanya di pantai Arsen dan Kinan menuju pada keluarganya. Mereka sedang asik duduk di tepi pantai.“Assalamualaikum,” ucap Arsen dan Kinan.“Waalaikumsalam,” jawab mereka serempak. “Eh ada pasangan pengantin rupanya baru tiba,” ledek Indriani pada Arsen dan Kinan.“Apa sih bawel! Kamu kapan nyusul abang nih?” Tanya Arsen.“Nanti juga aku married kok. Abang tenang aja,” jawabnya.“Iya abang tau kok pasti kamu dapat pasangan yang jauh lebih baik,” Arsen mendoakan adiknya.“Amin.”Arsen dan Kinan melihat si Kembar di gendong Nenek Nur dan Baby sitter. Mereka berdua menuju Baby twins. Kinan dan Arsen langsung menggendong baby twins.“Senang sekali ya nak. Sekalinya dapat baby eh langsung keluar dua,” ledek Ryan pada anaknya.“Iya Pi. Sama kayak Papi dan Mami juga dapat anak kembar tuh si bawel sama si kalem,” Arsen menunjuk kedua adik kembarnya yang sifatnya sangat berbeda.Semua yang men
Saat ini Andre sudah berada di Rumah sakit jiwa, dia sedang melihat sang mama yang menggendong boneka, dan berbicara sendiri. Andre merasa terpukul melihat kondisi sang Mama yang seperti itu. Dia merasa kasihan pada sang Mama.“Nina bobo oh Nina bobo kalau tidak bobo digigit nyamuk. Bobo ya Gina, jangan takut ya Mama ada disini,” Bu Rina menimang boneka yang dia ayunkan.“Mama! Hari ini bagaimana kabar mama disini?” Tanya Andre.“Siapa kamu! Jangan ambil Gina dari tanganku, pergi kamu dari sini!” Teriak histeris Bu Rina.“Ma, Mama tenang ya ini aku Andre anak Mama,” Andre menenangkan Mamanya.“Andre? Andre anakku tolong adikmu Gina dia dibawa pergi penjahat! Tolong dia Andre!” Bu Rina meminta Andre untuk menjaga Gina adiknya.“Iya ma, aku akan cari Gina sampai ketemu. Aku janji ma akan bawa Gina ke hadapan Mama,” ucap Andre pada Mama.Andre memanggil perawat untuk menenangkan sang Mama. Para perawat datang dan menyuntikkan obat penenang pada Bu Rina. Andre yang melihat keadaan Mamanya
Arsen dan Kinan cepat pergi keluar dan melihat kamar di sebelahnya. Yang dimana baby twins bersama dengan kedua Baby sitternya. Setelah sampai di kamar mereka melihat baby Frederick nggak ada di box bayi. Hanya ada baby Nicholas seorang diri.“Bagaimana bisa baby Frederick hilang Suster! Kalian dari mana? Kenapa kalian nggak ada yang tau Baby Frederick hilang!” Ucap Arsen yang memarahi kedua baby sitternya.“Bang, baby Frederick kemana bang? Tolong cari anak kita bang,” Kinan memohon pada sang suami untuk mencari anak mereka.“Kamu tenang dulu ya yang. Aku akan kerahkan semua anak buahku untuk mencari Baby Frederick,” Arsen menenangkan Kinan.Arsen menelpon kedua orang tuanya dan mengabarkan jika baby Frederick hilang. Setelah itu dia dan Kinan pergi ke pos keamanan dan sesampainya Arsen memarahi security yang jaga di depan hotel. Dia merasa penjagaan mereka kurang ketat. Sehingga ada penyusup masuk ke dalam hotel. Selain itu dia juga melihat rekaman cctv yang ada di hotel Areta.Dia