Share

Hari Penentuan

Pagi ini sangat berbeda dengan pagi-pagi yang lain. Biasanya aku terbangun lebih awal dalam keadaan suami belum bangun, kali ini justru Mas Bayu yang bangun terlebih dahulu.

Ketika mataku terbuka, dia sudah duduk di samping kasur sambil tersenyum. Sontak aku kaget, dan memberikan jarak agar berjauhan.

“Selamat pagi, Sayang!” sapanya diiringi senyuman yang lebar. “Nyenyak banget tidurnya.”

Harus aku akui, perjuangan Mas Bayu mendapatkan kata maaf dariku dan merubah kondisi hubungan kami memang luar biasa. Aku ralat, dia memang luar biasa untuk mendapatkan keinginannya.

Dulu, ketika aku belum menyatakan cinta padanya, Mas Bayu selalu berusaha melakukan hal apa pun uang akhirnya membuatku jatuh cinta padanya. Jadi, mungkin sekarang dia akan berusaha sampai hubungan kami membaik.

Namun bagiku, itu semua hanya sia-sia. Kertas yang sudah lecek tidak akan kembali mulus seperti awal. Lagi pula, sekarang sudah hari senin, hari yang aku tunggu.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status