“Apa kamu tidak tahu siapa tamu penting kita malam ini, Amora?!”Bentakan yang terlontar dari bibir Alvin Jones terdengar memenuhi seluruh sudut ruangan. Untung saja saat ini di dalam ruangan VIP tersebut hanya ada Amora dan pria itu saja.Alvin memang sengaja memintanya masuk ke dalam ruangan yang kosong untuk mempertanyakan hal yang terjadi kepada Amora atas kelalaiannya dalam memberikan pelayanan yang memuaskan kepada tamu penting mereka.Tadi Alvin sudah mendapatkan laporan dari Hannah mengenai hal yang terjadi di dalam ruangan. Bukan kepuasan yang diterima tamu VIP mereka, melainkan kekesalan dan juga kekecewaan.Alvin benar-benar tidak menyangka jika Amora akan melakukan kecerobohan seperti itu. Padahal ia sangat mempercayai kinerja wanita itu setelah beberapa kali ia melihat kemampuan dan ketekunan sahabat Biana tersebut setiap kali Amora bekerja sebagai pelayan pengganti.Tidak pernah terpikirkan olehnya jika Amora akan mengecewakannya. Kini Alvin benar-benar menyesal telah me
“Maaf, saya rasa tidak ada yang perlu kita bicarakan, Tuan Muda Lorenzo.” Amora mencoba untuk tidak tergiur dengan hal yang ditawarkan pria asing itu padanya. Ia mengira pria itu memiliki ketertarikan dengannya. Bukan karena Amora merasa terlalu angkuh, tetapi ia tidak tertarik untuk menjalin hubungan dengan pria aneh yang memiliki kesan yang sangat berbahaya. Selain itu, Amora tidak ingin dianggap sebagai seorang wanita yang terlalu mudah didapatkan dengan uang. Aroma musk yang khas dari tubuh pria itu membuat kening Amora mengernyit. Ia merasa pernah mencium aroma yang sama dari seseorang di masa lalu. Namun, sebelum ia sempat menggali lebih jauh ingatannya, suara pria itu kembali terdengar menggelitik indera pendengarannya. “Seratus dolar untuk lima menit.” Amora tercengang. Nominal tersebut sangat besar untuknya dan bisa memenuhi kekurangan dari uang sewa rumahnya! ‘Sial! Apa sekarang aku harus mempertahankan harga diriku? Aku rasa berbicara saja tidak akan merugikan apa pun,
“Sekarang apa yang harus kulakukan pada Biana? Dia pasti akan sangat marah dan kecewa kalau tahu aku sudah menghilangkan pekerjaan pentingnya ini.” Amora bergumam pelan dengan kesedihan yang terlukis di wajahnya. Ia baru saja keluar dari Restoran Baymoon melalui pintu belakang karena khawatir Tuan Muda Lorenzo akan mencarinya. Amora tidak ingin bertemu lagi dengan pria yang sudah mengambil keperawanannya dulu. Meskipun pria itu adalah ayah kandung Rayden, tetapi ia tidak berniat membiarkan pria itu mengetahui bahwa hubungan intim yang telah mereka lakukan tujuh tahun lalu telah membuahkan hasil. Amora juga tidak ingin Rayden mengetahui bahwa ayahnya adalah seorang pembunuh! ‘Pantas saja aku merasa dia mirip dengan seseorang. Ternyata parasnya dan Rayden sangat mirip,’ batin Amora yang berusaha mengingat kembali wajah Regis Lorenzo yang ditemuinya tadi. Putranya dan pria itu memiliki kesamaan di bagian alis, hidung dan bibirnya. Amora berpikir jika semua orang pasti akan langsung
“Apa kamu yang sudah menaruh obat ke dalam minumanku dulu, Chelsea?” selidik Amora yang memulai interogasinya kepada wanita itu. Chelsea tidak menjawab. Ia hanya menarik sedikit sudut bibirnya. “Aku akan menganggapnya sebagai iya,” timpal Amora yang merasa sangat kecewa karena dugaannya ternyata benar. “Lalu, kamu juga yang sudah memberitahu Chris untuk menjemputku di hotel itu, hm?” tanya Amora lagi. Kali ini Amora tidak menunggu jawaban dari Chelsea dan kembali mencecarnya dengan pertanyaan, “Untuk apa kamu melakukan semua itu? Apa aku pernah melakukan hal yang buruk padamu sampai kamu tega melakukan semua ini padaku, hm?” Chelsea menggenggam erat setir kemudinya, kemudian ia menoleh dan berkata dengan nada mengejek, “Kenapa? Merasa tersakiti? Dikhianati?” Tatapan mereka bertemu dengan sorot mata yang beradu dengan penuh kebencian. “Untuk apa kamu melakukannya? Demi uang?” terka Amora lagi. Sebuah alasan klise yang me
“Apa kepala Anda masih terasa sakit, Tuan Muda?”Mark melirik wajah Regis Lorenzo yang terlihat pucat melalui kaca mobil spion tengah mobil yang saat ini dikemudikannya. Sekarang sudah menjelang tengah malam, tetapi tuan mudanya tersebut masih belum berniat kembali ke penthouse-nya.Sudah hampir tiga puluh menit Mark mengendarai mobil tersebut tanpa tujuan. Regis memintanya untuk mengelilingi seluruh jalanan kota untuk menenangkan pikirannya sejenak.Beberapa waktu lalu Mark mendapat panggilan telepon langsung dari tuan mudanya tersebut yang meminta dirinya untuk menjemputnya di Restoran Baymoon. Mark tidak tahu masalah apa yang menimpa tuan mudanya. Padahal sebelumnya pria itu sedang menghadiri acara perjodohan yang diatur oleh nyonya kedua keluarga Lorenzo.“Berhenti, Mark,” titah Regis ketika kendaraan mereka melewati sisi jalan Sungai Hudson.Terlihat sebuah jembatan gantung yang terbuat dari baja kuat yang berada di atas sungai tersebut. Aneka lampu dengan warna dan corak yang in
“Maafkan aku, Bia! Aku benar-benar tidak tahu kalau akan terjadi hal seperti ini. Aku benar-benar minta maaf.” Amora menangkupkan kedua telapak tangannya di atas kepalanya yang sedang tertunduk dalam ketika berhadapan dengan rekan kerjanya, Biana Curtiz. Saat ini mereka berada di gudang penyimpanan barang toko WW Mart untuk beristirahat makan siang. Semalam Biana sudah menghubunginya untuk mempertanyakan hal yang terjadi pada pekerjaannya. Ia sangat marah kepada Amora setelah mengetahui perihal pemecatannya. Meskipun waktu itu Amora berusaha untuk menjelaskannya, tetapi Biana tidak memberikannya kesempatan dan langsung memutuskan sambungan teleponnya secara sepihak. Amora tahu jika dirinya pantas dibenci oleh Biana, tetapi ia perlu meminta maaf dan menjelaskan secara langsung kepada gadis itu. Walau bagaimanapun, dirinyalah yang telah menyebabkan Biana kehilangan salah satu pekerjaan berharganya. Wajah Biana yang datar menatap lurus sosok Amora yang masih membungkuk dengan penuh p
Sang mentari telah menukik tinggi di atas gedung perkantoran Royal Dragon. Regis baru saja menyelesaikan rapatnya bersama beberapa para bawahan kepercayaannya. Mark berjalan beriringan dengannya. Pria itu tampak sibuk membaca jadwal Regis berikutnya melalui tablet yang dibawanya. “Siang ini Anda ada pertemuan dengan beberapa petinggi perusahaan di Hotel Luxury. Mengenai mobil bekas kecelakaan Anda waktu itu, mobilnya sudah dibawa ke lahan parkir gedung ini tadi pagi. Anda bisa memeriksanya nanti.” Regis hanya mengangguk. Langkah Regis terhenti sejenak ketika ia sudah sampai di dalam ruang kerjanya sendiri. Ia teringat akan perintah yang diberikannya kepada Mark sebelum menghadiri rapat tadi.Dengan satu tangan masuk ke dalam saku celananya, Regis menoleh kepada Mark dan bertanya, “Apa kamu sudah meminta pihak Restoran Baymoon untuk memberikan tips untuk Nona Curtiz? Apa mereka sudah mempekerjakan wanita itu lagi?” Mark mengangguk tipis.Atas perintah dari Regis semalam, Mark langs
Kedua jemari Regis saling bertaut dan menatap Mark dengan penuh antusias. Niatnya untuk mengerjakan pekerjaannya pun tertunda untuk sementara waktu. Netra elangnya menatap Mark dengan tajam.“Katakanlah, ide brilian apa yang ada di otakmu itu, Mark!” titah Regis kepada asistennya tersebut.Asistennya itu pun berdeham dengan canggung, kemudian berkata dengan hati-hati karena khawatir ucapannya malah menjadi bumerang bagi dirinya sendiri, "Sebenarnya Anda bisa saja mencari seseorang untuk berpura-pura untuk menjadi pasangan hidup Anda, Tuan Muda. Dengan begitu tuan besar tidak akan lagi mendesak Anda.”“Berpura-pura?” Regis cukup terkejut mendengar usul yang diberikan asistennya tersebut. Ternyata Mark memberikan ide yang di luar ekspektasinya. Namun, ia berpikir jika ucapan Mark ada benarnya.Selama ini ayahnya memang selalu mengkhawatirkan masalah pernikahannya. Meskipun banyak wanita yang selalu mendekat dengan Regis, tetapi mereka hanya dianggap sebelah mata oleh putra Diego terseb