Share

Bab 73 | Copenhagen

Beberapa jam sebelumnya, setelah Raul berhasil mempengaruhi Emily, ia memberikan sebuah kertas kepada wanita cantik itu.

Ia dengan sengaja menggunakan kertas karena tidak ingin meninggalkan jejak apapun. “Pakai waktumu untuk tulis surat kepada kedua orang tuamu sayang, dan jangan lupa untuk meminta restu merek.” Ucap Raul tak tahu malu sambil berlalu keluar kamar sambil memakai handuk kimononya.

Emily hanya diam, tak memberikan sahutan apapun. Tenaganya sudah terkuras habis oleh perbuatan biadap yang di lakukan oleh Raul.

Dengan sisa tenaganya, ia menulis beberapa kata di secarik kertas itu, air matanya yang berusaha ia tahan, tak dapat ia bendung, “Apa ini terakhir kali aku menyapa Papa dan Mama? Yon, maafkan aku…” lirih dalam hati dengan air mata yang membasahi pipinya.

Begitu Raul berada di ruang tamu, ia memerintahkan semua bawahannya untuk menghapus jejak mereka.

“Tuan… tuan…” tangan kanan Raul masuk dengan terburu-buru.

Raul mengernyitkan keningnya, seharusnya tangan kanannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
Raul jangan dulu mati sembuhkan dulu kalau sudah sehat siksa lagi baru sembuhkan lagi terus siksa lagi begitu seterusnya sampai benar benar dia Bosan hidup bahkan mati nggak mau BELUM terbayar penderitaan dan luka Emily secara fisik maupun batin jangan enak sendiri langsung MATI
goodnovel comment avatar
Tiara Tiara
akhirnya mereka selamat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status