“Keanu, jangan kamu pikir Aunty tidak akan marah dengan sikap kamu barusan ya. Meski Aunty membela kamu di depan orang-orang tadi bukan berarti kamu tidak salah! Kamu memiliki kesalahan yang sama besarnya dengan mereka karena lagi-lagi menggunakan kekerasan! Aunty sangat tidak suka sikap seperti itu. Apa kamu tidak paham dengan apa yang kemarin Aunty bicarakan?” tegur Claire dengan tangan bersedekap di depan dada sedangkan Keanu hanya menunduk, jadi ngeri sendiri melihat sikap auntynya yang begitu ketus, apalagi mama Valerie hanya menatapnya, tidak ada tanda-tanda ingin membantu!
Keanu pikir dirinya memiliki sekutu yang membelanya, tapi ternyata tidak semudah itu! Dirinya tetap mendapat omelan!Biasanya yang Keanu tau, aunty Claire adalah sosok yang humoris dan ceplas ceplos, tapi siapa yang menyangka kalau saat marah bisa menakutkan seperti ini? Berbeda jauh dengan mama Valerie yang selalu lembut meski dirinya berbuat salah!“Keanu! Apa kamu dengar ucapan Aunty?” tegurRevel menatap penthouse milik papanya di Melbourne. Penthouse yang dulu pernah didatanginya selagi masih kecil. Sebelum orangtuanya memutuskan kembali, menikah dan tinggal di Jakarta. Penthouse penuh kenangan.Revel membaringkan tubuhnya di sofa empuk. Rasa lelah menjalar ke tubuhnya karena perjalanan panjang yang baru saja ditempuhnya. Dan saat ini pikirannya kembali pada Jill. Ralat. Bukan saat ini, tapi memang setiap saat Revel belum bisa melupakan Jill! Wanita itu selalu hadir di benak Revel terus menerus.Lagipula tidak mungkin mudah melupakan wanita yang sudah terpatri sejak lama di dalam hati kan? Begitu juga dengan Revel! Setelah belasan tahun menanti dan memikirkan Jill, wajar jika dirinya belum dapat melupakan wanita itu sekarang.“Lo pasti bisa jalanin hidup lo disini dengan baik, Revel. Fokus kuliah aja dulu. Ingat ucapan Papa Mama, kalau misal jodoh nggak akan kemana kok. Mereka kan udah jadi contoh nyatanya,” gumam Revel bermonolog sendiri, membesarkan hati
“Keanu, kamu harus siap-siap sekarang, kita berangkat 20 menit lagi!” perintah Valerie.Keanu memberengut kesal karena tidak bisa melawan ucapan sang mama, entah kenapa sekarang Keanu merasa sikap mama Valerie berubah dan hal itu membuat Keanu enggan membantah. Tidak heran kalau Keanu langsung berbalik masuk ke dalam kamar untuk bersiap-siap. Tidak ingin lagi kena omel atau ceramah di pagi hari! “Mama harap di sekolah baru ini kamu tidak lagi menjadi tukang pukul!” tegas Valerie.Hening, tidak ada jawaban.“Apa kamu dengar ucapan Mama barusan, Keanu?” “Dengar, Ma.”“Mama tau kamu pasti merasa kesal dengan keputusan kami sekarang, tapi Mama dan Aunty hanya ingin yang terbaik untuk kamu,” ucap Valerie dengan nada yang mulai lembut membuat Keanu terdiam. Inilah nada asli sang mama sebelum berganti dengan nada tegas yang terjadi akhir-akhir ini! “Keanu, seperti ucapan Mama kamu barusan, kami hanya ingin yang terbaik untuk kamu. Meski kamu bukan anak kandun
Jill bergerak mencari koper dan memasukkan segala macam pakaian serta keperluannya yang lain. Begitu bersemangat karena teringat akan kembali bertemu dengan Revel. Padahal belum ada seminggu mereka tidak bertemu, tapi kenapa Jill sudah begitu merindukan Revel? Gawat! Masa iya sekarang gantian jadi Jill yang bucin sih?Tidak boleh! Jill harus memastikan perasaan Revel lebih dulu. Jika tidak, akan semakin sulit bagi Jill untuk melepaskan diri dari pesona Revel! Tapi masalahnya, hati dan logika Jill bertabrakan! Tidak bisa diajak kompromi! Tidak bisa diajak bekerja sama! ‘Udah, sekarang jangan pikirin macam-macam dulu! Yang harus gue lakukan sekarang adalah berangkat ke Melbourne secepatnya dan pastiin agar Revel masih bisa terima dan maafin gue! Itu yang terpenting, yang lain abaikan dulu!’ batin Jill. ***“Bagaimana Keanu?” tanya Nick sekembalinya dari Singapura setelah hampir dua minggu sengaja menghilang untuk melancarkan rencana Claire.“So far aman sih. Dari
Dua puluh menit kemudian…Jill berdiri di depan pintu kokoh berkonsep minimalis, entah kebetulan atau tidak, tadi Jill tidak memiliki kesulitan untuk naik ke penthouse Revel. Padahal biasanya setau Jill, jika ingin naik ke penthouse elite seperti ini pasti memerlukan izin dari pemilik penthouse karena Jill membutuhkan kartu akses saat ingin menggunakan lift. Tapi nyatanya tadi Jill dibantu oleh security begitu saja tanpa ditanya macam-macam! Bahkan tanpa diminta identitas! Hmm, entah aneh atau beruntung? Jill tidak paham! Atau mungkin semesta ikut membantunya? Entahlah!Jill berdeham, menguatkan hati dan menekan tombol intercom di hadapannya dengan hati berdebar, namun sudah menunggu hingga sekian menit, tetap tidak ada respon. Apa Revel sedang tidak ada di penthousenya? Mungkin saja! Atau mungkin Revel tidak ingin menemuinya lagi? Karena bukankah intercom seperti ini dilengkapi dengan kamera? Bisa jadi Revel sudah melihat wajah Jill dan mengabaikannya kan? Bersika
Revel melangkah pelan mendekati Jill yang masih terisak di dalam pelukan Gwen. Tanpa kata, hanya isak tangis yang terdengar. Hingga satu pikiran masuk ke dalam benak Revel. Kenapa Jill menangis? Dan ada urusan apa Jill di Melbourne? Revel tidak bisa berhenti bertanya-tanya tentang hal itu. Rasanya aneh melihat Jill tiba-tiba berada di Melbourne. Apalagi dengan rentang waktu kedatangan yang tidak berbeda jauh dengannya membuat Revel berharap lebih! Dan sekarang saat melihat Jill yang tampak begitu sedih membuat Revel tidak bisa lagi menahan diri. Ingin rasanya Revel memeluk wanita itu, tapi Jill pasti akan langsung menolak dirinya mentah-mentah seperti yang sebelumnya terjadi!“Jill?” panggil Revel pelan, nada suaranya terdengar ragu, namun meski begitu tetap membuat wanita itu tersentak kaget, bahkan tidak sempat menghapus air matanya.“Lo kok bisa ada disini? Di Melbourne? Di dekat penthouse gue?” cecar Revel heran, seperti sedang menginterogasi, bahkan tanpa sada
Revel terbahak melihat wanitanya jadi bersikap malu-malu begini. Siapa yang akan menyangka kalau pada akhirnya wanita yang biasanya segalak singa akan menjadi semanis kucing begini di hadapan Revel? Padahal biasanya Jill selalu bersikap ketus! Tanpa dapat dicegah Revel memeluk wanita di sampingnya, menumpahkan segala perasaannya. Apakah ini jawaban dari semua doanya selama ini? Sepertinya iya! Revel tidak menyangka kalau saran orangtuanya manjur! Tidak menyangka kalau saran papa Levin langsung terbukti khasiatnya! Maksudnya, ternyata dengan berusaha merelakan Jill malah membuat wanita itu merasa kehilangan dan memutuskan mengejar Revel sampai ke Melbourne! Saran dari sesepuh yang memiliki pengalaman hidup memang tidak bisa diremehkan! “Aduh! Apa-apaan sih?” omel Jill berusaha menutupi rasa malu dengan sikap ketusnya seperti biasa, namun bedanya kali ini Revel tidak merasa frustasi, malah merasa lucu! “Kamu kok galak banget sih sama pacar sendiri, Beb?” tanya Reve
“Kok kamu bisa tau?”“Karena aku udah paham sama sifat kamu, Beb!” jawab Revel sambil mengedipkan sebelah matanya dengan genit membuat Jill mendengus malu.“Jadi mau ya nikah sama aku?” tanya Revel lagi. “Apa orangtua kita akan kasih izin?” tanya Jill ragu, apalagi saat teringat dengan sikap ketus tante Claire, mama Revel, saat Jill datang ke rumahnya waktu itu. Bagaimana kalau tante Claire tidak kasih restu? “Itu urusanku, yang penting aku harus tau dulu apa jawaban kamu. Kamu mau nikah sama aku atau nggak?”“Nikah sama kamu sih aku mau, tapi aku belum yakin apa harus secepat ini? Kasih aku waktu untuk berpikir,” pinta Jill. Tidak ingin terburu-buru, apalagi ini menyangkut masa depannya seumur hidup!Revel mengangguk, tidak ingin terlalu mendesak kekasihnya. Sadar kalau Jill pasti masih kaget dengan ucapannya barusan. Baru kemarin resmi pacaran, hari ini sudah diajak nikah! Wanita manapun pasti akan meminta waktu untuk berpikir! “Tapi jangan lama-lama
Revel menatap wajah Jill yang masih tertidur pulas. Tidak, mereka tidak melakukan hal terlarang seperti biasanya. Murni hanya sekedar tidur tanpa melakukan hal itu. Revel tidak ingin membuat Jill menyalahkan dirinya sendiri, jadi meski sangat ingin melakukan hal itu, tapi Revel berusaha menahan diri.Revel tidak ingin Jill menganggapnya sebagai pria yang penuh nafsu. Pria yang hanya ingin memanfaatkan tubuh wanitanya. Meski itu memang benar, tapi Revel hanya bernafsu pada Jill! Tidak salah kan bernafsu pada kekasihnya sendiri? Pikiran Revel teralihkan saat melihat Jill menggeliat pelan, senyum tanpa sadar tersungging di wajah tampan Revel.Jill terkesiap kaget saat melihat Revel sudah berada di atas ranjangnya dan sedang menatapnya dengan tatapan yang membuat jantung Jill berdebar kencang! Dengan panik Jill memeriksa kondisi tubuhnya. Pakaiannya masih lengkap. Hah, syukurlah!Revel terbahak melihat tingkah wanita yang sudah resmi menjadi kekasihnya. Tingkah polos ya