Share

Bab 80

"Selamat, ya Bu bayinya perempuan, sehat, lengkap dan sempurna. Kami akan bersihkan dulu setelah itu Ibu bisa menyusuinya."

Flara mampu mengangguk seraya menangis haru. Ia tak percaya bisa melahirkan seorang bayi, ia bisa dipanggil ibu mulai hari ini.

"Selamat, ya. Akhirnya kamu menjadi seorang ibu."

"Terima kasih."

Setelah beberapa saat menunggu akhirnya bayi mungil yang wajahnya lebih mirip dengan Flara itu diserahkan pada Zaki untuk melakukan kewajiban yang dilakukan oleh seorang muslim terhadap bayi yang baru lahir.

Jujur saja Flara merasa trenyuh melihat pemandangan itu. Pemandangan di mana Zaki menggendong anaknya dengan dekapan hangat.

Hatinya selalu berkata bahwa tidak seharusnya memisahkan atau membuat jarak antara ayah dan anak. Tapi di saat hatinya atau perasaannya berpikir seperti itu, logikanya mengambil alih semuanya. Logikanya selalu mengingatkan bahwa pria itu sudah menyakiti hatinya terlalu dalam. Terlepas dari kesalahpahamannya, Zaki sudah menghianati kepercayaan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status