Share

Bab 46. Lamaran Tuan CEO

“Jangan berhenti...,” bisik lelaki itu lirih. Tangannya menahan jemari Amy yang hendak menariknya dari rambut Reinaldi. Amy sesaat terdiam. Lalu, mulai kembali mengelus rambutnya, menelusuri wajah tampan dengan mata yang terpejam itu. Memperhatikan guratan-guratan halus yang tumbuh di ujung mata, sudut-sudut bibir, pelipis. Betapa setiap guratan itu memiliki kisah, beratnya kehidupan yang telah dilalui lelaki ini.

Reinaldi membuka matanya. Menatap lembut Amy, kemudian tersenyum sedih, lalu meletakkan jemari perempuan itu di pipinya. Ia memejamkan mata. Berusaha menyesap kehangatan yang merambat dari tangan wanita ini.

“Apa kabar, anakku, Kekasihku?” ucapnya serak. Kepalanya bergerak, meletakkan dagunya pada pangkuan Amy. Memandang dengan penuh kehangatan pada perut yang berada tepat di depannya. Ia merengkuh pinggang kekasihnya, lalu menempelkan telinga ke perut Amy. Berusaha mendengarkan getar-getar halus yang dikirimkan dari dalam sana.

“Apa kabar, Jagoan?” tanyanya lirih penuh kel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status