Dia berkata kepada orang yang datang melindungi dia.
"Kalian jangan melamun , cepat ambil senjata mereka dan juga panggil mobil ambulans untuk Christine dan Budi ."
"Baik, Direktur."
Beberapa dari mereka langsung membawa Christine dan Budi ke bawah dan di saat yang sama mereka membawa keluar pengawal Sano . Saat ini hanya tersisa Andrew , Sano dan John di dalam kantor.
"Bukankah kamu tadi ingin ingin berbicara denganku? Cepat katakan ."
"Ha ha ha ... ternyata kamu punya nyali juga , apa kalian berdua pikir bisa mengendalikanku ? .”
Andrew berkata : "Kenapa , kamu masih ingin membunuhku ?“Takutnya kamu sudah tidak punya kesempatan ini lagi ."
"Apa kamu yakin hari ini ingin melepaskanku ?"
"Jika aku tidak ingin melepaskanmu , aku tidak akan membiarkanmu dengan mudah memanggil polisi ."
"Kamu..."
Saat Sano sudah berada di dekat jendela , dia sudah ingin menelepon polisi , sepertinya k
"Apa yang lucu? Ya sudah, aku mau pergi ke tempatnya Budi ." Setelah mengatakan ini Andrew segera meninggalkan kamar itu , dia punya pemikiran yang lain tentang wanita dan hal itu benar-benar berada di luar imajinasinya , jika dia terus berada di dalam sana , dia mungkin akan jadi gila . ketika Andrew pergi menjenguknya , Budi terluka cukup parah dan luka memarnya terlihat semakin besar , Andrew memberinya libur panjang untuk membiarkannya istirahat dengan baik. Ketika Andrew ingin meninggalkan rumah sakit , Jessica tiba-tiba datang mengejarnya , tapi Andrew tidak begitu mempedulikannya . "Kenapa kamu terburu-buru sekali ?" "Aku mau kembali ke perusahaan , banyak hal yang masih belum diurus ." Jessica berkata : "Kalau begitu aku juga ikut ." "Kamu naik mobil kan ?" "Kenapa kamu dingin sekali , bagaimanapun kita pernah pacaran dan sekarang kita bekerja di perusahaan yang sama " Setelah mendengarnya , Andrew sambi
Saat ini, Andrew kebingungan, seharusnya ada orang di sekitar Jeslyne untuk melindunginya, bagaimana dia bisa diculik oleh orang lain. Kemudian Andrew berteriak: “Kemana perginya orang yang seharusnya melindungi Jeslyne? Cepat keluar...” Sebelum Andrew selesai berbicara, pintu kamar Jeslyne terbuka. “Apa yang kamu teriakkan, aku belum mati.” Ketika Andrew melihat Jeslyne, dia segera berlari ke lantai dua, dia meraih bahunya dan berkata: “Ada apa ini, lampu di dalam rumah tidak ada yang dinyalakan.” “Aku sedang istirahat di kamarku dan aku belum pernah keluar.” Jeslyne memang berada di dalam kamar dari tadi, saat dia melihat berita di ponselnya, dia tetap di kamar dan tidak makan malam. “Aku membelikanmu hadiah kecil.” Andrew berkata. Perkataan ini sangat mendadak. Tidak ada hari peringatan apa-apa, mengirim hadiah adalah hal yang aneh. “Mengapa kamu memberiku hadiah?” “Yah...” Andre
Saat ini, Andrew kebingungan, seharusnya ada orang di sekitar Jeslyne untuk melindunginya, bagaimana dia bisa diculik oleh orang lain. Kemudian Andrew berteriak: “Kemana perginya orang yang seharusnya melindungi Jeslyne? Cepat keluar...” Sebelum Andrew selesai berbicara, pintu kamar Jeslyne terbuka. “Apa yang kamu teriakkan, aku belum mati.” Ketika Andrew melihat Jeslyne, dia segera berlari ke lantai dua, dia meraih bahunya dan berkata: “Ada apa ini, lampu di dalam rumah tidak ada yang dinyalakan.” “Aku sedang istirahat di kamarku dan aku belum pernah keluar.” Jeslyne memang berada di dalam kamar dari tadi, saat dia melihat berita di ponselnya, dia tetap di kamar dan tidak makan malam. “Aku membelikanmu hadiah kecil.” Andrew berkata. Perkataan ini sangat mendadak.
Memikirkan tentang hal ini, dia segera mencari di dalam lemari bantal, kamu telah menemukan secarik kertas, karena Jeslyne tidak pernah peduli akan hal tersebut, maka itu tidak ada petinggal dalam telepon genggam. Setelah terhubungi nomor di kertas itu, penerima sana juga segera menjawab. “Hallo, apakah anda bapak Gunawan, Andrew sedang dalam masalah.” …. Ada sekitar 30 atau 40 orang dalam pabrik tersebut, setiap orang memegang senapan Amerika, tak dipungkiri, kali ini Sano sungguh tidak main-main, kenapa bisa memanggil begitu banyak anggota hanya untuk menghadapi dirinya sendiri. Andrew tersenyum pasrah dan berkata: “di mana Sano?” Selepas kata-kata dilontarkan, seseorang keluar dari lantai 2, pakaian orang ini sangat berlebihan, cuaca saat ini tidak begitu dingin, rasanya bukan waktunya mengenakan mantel, tetapi orang ini justru memakain mantel bulu, jemari dan lehernya juga penuh dihiasi cincin emas dan kalung emas, ta
Mendengar pernyataan ini Andrew membatuk kecil dan berkata: “Bisakah berkata yang lebih bagus, apa yang sudah siap? Bagaimana keadaan Budi, sudah sadar? “Budi baru saja tertidur, keadaanya sangat lemah, dua kali berturut-turut mengalami badai yang besar, siapa yang tahan? “ “Bagaimana para pengawal itu? “ “Maksud kamu pria berpakaian jas yang ada di sekitarmu? “ Jeslyne bertanya. “Benar, bagaimana keadaan mereka sekarang?” “Satu mati di tempat, satu lagi menghembuskan nafas ketika sampai di rumah sakit.” Andrew sangat pilu mendengar berita ini, dua nyawa telah pergi begitu saja. “Bagaimana sisanya?” “Sisa orang-orang yang tertinggal? Mana ada orang lagi, hanya mereka berdua.” “Baguslah! “ Andrew tahu sebenarnya sisa 3 orang lain lagi sudah kabur, lagipula mereka semua membawa senjata, jika ditemukan akan sulit dijelaskan. “Apa maksudmu? Kenapa bagus?” “tidak apa-apa. “ Andrew mengalihkan pembicar
“Ya..aku pulang sudah beberapa hari, tempat tinggal sudah ada, perusahaan sudah mengaturnya, masalah ini tidak perlu kamu risaukan, lihat dirimu, wajahmu kelihatan lelah dan lingkaran hitam di bawah matamu sangat pekat. “ “ Mata panda!” Jeslyne bergegas bercermin dan melihat matanya sendiri, “haiya, gawat, aku harus syuting iklan dalam 2 hari, kenapa masih ada lingkaran hitam di mata!” “hahaha…” Venny tertawa dan berkata, “kamu ini, mau gimanapun tetap cantik, tenanglah, pasti tidak akan berpengaruh pada syuting iklanmu, pulang dan istirahat akan segera pulih. “Kamu pulanglah. “ Andrew berseru, “ aku tidak ada keperluan apa-apa di sini, lagipula banyak dokter dan suster di sini.” “Pulanglah dan istirahat, adikku baik-baik saja, atau aku temani kamu pulang.” “Begitu juga bagus, kalian dua pulanglah.” “kamu makan dulu, setelah itu kami akan pulang.” Tak dipungkiri bahwa Andrew tersentuh dengan perbuatan Jeslyne, kin
“Kamu menginginkan perusahaan bangkrut setidaknya kamu punya beberapa faktor yang mendukung.” Budi berpikir sejenak dan berkata: “ sebuah perusahaan bangkrut pasti ada tanda-tanda, pertama adalah tidak ada pimpinan yang bisa diandalkan lagi, ketika sebuah perusahan kehilang seorang pemimpin yang bertalenta, akan mengakibatkan perusahaan kehilangan kendali. Ke dua, sebagian karyawan tingkat menengah, mereka adalah tulang punggung perusahaan dan bagian yang paling penting, jika mereka tidak diperkejakan lagi, maka keselamatan perusahaan akan terancam, dan yang paling terakhir juga adalah poin penting yaitu korupsi, tidak masalah jika terjadi masalah pada kelompok kecil, yang ditakutkan adalah jika para pimpinan tertinggi korupsi, ini mungkin bisa menghancurkan seluruh perusahaan. Setelah mendengarkan ini Andrew mengangguk-anggukkan kepala dan melanjutkan pembicaraan: “lalu bagaimana menurutmu dengan struktur organisasi perusahaan Sano? “ Sangat st
Meskipun disini adalah rumah sakit, namun lingkungannya cukup indah, masih ada sedikit perasaan lembab di udara, pada saat ini langit sudah cerah, Andrew dan John berjalan di jalanan kecil rumah sakit, sambil sedang menikmati udara segar. “Kamu masih perlu istirahat berapa lama?” Tanya John. “Entahlah, masih belum tanya dokter, intinya sekarang tanganku masih sangat sakit.” “Kamu dan Budi mengalami kecelakaan pada saat yang bersamaan, didalam perusahaan hanya tinggal aku seorang, apakah ini mau membuatku mati kelelahan.” Setelah Andrew mendengar perkataan ini, dia berkata sambil tersenyum: “Sudah menyusahkanmu, tetapi perusahaan juga tidak akan ada hal-hal besar untuk saat ini, arahan tahun ini kurang lebih sudah selesai direncanakan, hanya tersisa beberapa detail saja.” John menghela nafas, berkata: “Ah……..Tuhan akan menjatuhkan misi besar pada seseorang, pertama-tama akan melatih tekadnya, lalu akan membuat ototnya kelelahan.”