Share

Bab 61

Sedangkan Bilna, sakit di panggulnya semakin menjadi-jadi. terkadang ia juga mengalami kesulitan dalam bernafas, ditambah dengan kepala pusing dan pucat. Pendarahan yang tidak tahu apa sebabnya di iringi rasa nyeri. Membuang air seni pun tidak nyaman.

Ponsel Bilna tiba-tiba berdering, menandakan adanya panggilan masuk. Bilna dengan meringis mengangkatnya. Mila.

"Ya, Mil. Kenapa?"

"Ini mbak. Jacob demam, badannya panas. Nggak mau turun. Gimana ini mbak Bil?"

Ada-ada saja yang membuat pikiran Bilna semakin kacau.

"Anak itu... Uuuh semakin merepotkan." Gumam Bilna semakin kesal.

"Maaf, Mil. Ini saya lagi menahan sakit."

"Lho, mbak sakit apa?"

"Belum tahu, Mil. Perut mbak bagian bawah semakin perih, di tambah dengan bagian sensitif mbak juga semakin nggak nyaman ketika buang air."

"Nah kan apa Mila bilang dulu. Kan Mila udah sering buat menyarankan mbak supaya ke dokter."

"Mbak tidak menyangka akan menjadi seperti ini kejadiannya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status