Share

CHAPTER ELEVEN

Hal yang pertama kali kulakukan setelah berpisah dengan Susi adalah pergi untuk menjemput Raffa di sekolahnya. Mbak Alya meneleponku, memberitahu bahwa Raffa menolak pulang bersamanya. Padahal anak itu bersedia berangkat sekolah bersama Mbak Alya dan putranya, Sandy. Aku berpikir mungkin karena Raffa sudah terbiasa dijemput olehku, dia tak bersedia ikut saat ada orang lain yang menjemputnya.

Begitu turun dari dalam mobil setibanya aku di depan sekolah Raffa, kulihat putra semata wayangku itu berlari menghampiriku. Aku berjongkok sembari merentangkan kedua tangan untuk menyambutnya dalam pelukanku.

Aku menciumi wajahnya begitu tubuh mungilnya berada dalam dekapanku. Di dunia ini tak ada lagi yang kusayangi sebesar aku menyayangi Raffa. Bahkan demi kebahagiaan anak ini, aku rela mengorbankan apa pun. Melihatnya terluka atau tersakiti merupakan satu-satunya hal yang paling tak kuinginkan di dunia ini.

“Kamu nungguin Mommy lama, ya?”

Anak itu menggeleng dalam pelukanku. Dia biasanya ceria
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status