Share

CHAPTER THIRTY TWO

“OK, aku perhatiin. Cepetan bikinnya, jangan lama. Bentar lagi waktunya Raffa minum obat.”

Dia memasang pose telapak tangannya sedang memberi hormat padaku, lagi-lagi membuatku memutar bola mata.

Setelah itu, seolah menjadi chef cocok menjadi profesinya selain bisnisman, dia mulai mempersiapkan bahan-bahan untuk membuat bubur.

Aku mengernyit bingung ketika melihatnya mengeluarkan wortel dan kentang. Lalu memotongnya menjadi kotak-kotak kecil.

“Sayur itu buat apa?” tanyaku.

“Buat dicampurin ke buburnya. Kita bikin bubur sayur buat Raffa. Ditambah ayam tentunya.”

“Raffa gak boleh makan yang berminyak-minyak dulu kalau kamu berniat goreng ayamnya.”

Dia menggeleng. “Nggak kok, siapa bilang aku mau goreng ayamnya?”

Aku tak mengatakan apa pun lagi. Hanya diam memperhatikan ketika dia memasukan ayam potong yang sudah dia bersihkan ke dalam air. Oh, ternyata dia merebus ayam itu.

Raefal begitu cekatan memasak. Sejak dulu aku senang memperhatikannya ketika sedang memasak, terlihat keren di mat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status