Share

32.2 Chaos

Gadis itu mengumpat tak henti-hentinya di antara jalan yang macet. Jemarinya mengetuk kemudi mobil tak sabar. Ia tak peduli lagi dengan cat kuku jarinya yang mungkin rusak dan terkelupas, ia sangat panik. Tanpa sadar ia berkeringat hebat dan sangat tidak tenang. Ia merutuk karena orang yang sedang ia coba hubungi tak juga menjawab panggilannya.

"Ah, sial. Luna, jawablah panggilanku!" Ia memukul keras kemudinya frustrasi. Ia merasa bersalah sekaligus khawatir karena sejak tadi orang yang ia coba hubungi tidak kunjung menjawab panggilannya. Sudah sejak sepuluh menit tadi ia mencoba menghubungi Luna, namun tidak ada satupun panggilannya yang terjawab.

"Luna! kau ini pergi ke mana?"

Entah sudah berapa kali kemudi mobilnya menjadi sasaran empuk kekesalan yang menjadi. Luna begitu membuatnya bersalah hingga perjalanan pulang yang seharusnya sudah berakhir masih saja berlanjut. Ia kehabisan ide untuk mencoba menghubungi Luna. Bahkan ponsel Devin—yang sebelumnya teru

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status