Share

Kolor Berwarna

Jumari masih bengong melihat anaknya datang dalam keadan utuh tidak kurang satu apapun. Kemudian dia berjalan mendekat dan memutar badan Adrian. “Kamu beneran Adrian? Bukan setan?”

“Ye elah, masak kagak percaya ama anak sendiri. Tuh lihat, pegang apa pukul sekalian. Kaki gue juga nyentuh tanah,” ucap Adrian meraih tangan Jumari untuk dan diletakkan di tubuhnya.

“Busyett, kamu emang punya nyawa rangkap. Keren amat anakku ini.” ucap Jumari sambil menggelengkan kepalanya.

Kedua anak itu terlihat saling memandang dengan melihat ke arah Jumari yang masih tersenyum misterius. Mereka tidak lama teriam mematung di teras kemudian masuk ke lama rumah dan melihat bapak Adrian tetap berada di luar.

“Yah, amang berapa lama mau tetap di luar?” kata Adrian agak kencang supaya Jumari mendengarnya.

“Astaga, kalian tidak ada sopannya. Bapak malah ditinggal,” ucapnya lantas masuk dan mengunci pintu dari dalam rumah.

Jumari langsung masuk ke dalam dapur menemui istinya yang baru saja keluar dari ka
Quora_youtixs

Terima kasih sudah baca cerita sampai di sini

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status