Share

DENDAM SANG ISTRI

“Mau saya siapkan sesuatu untuk makan malam, Nyonya?”

Seorang pelayan masuk ke kamar Celine usai mengetuk pintu yang memang dalam kondisi terbuka itu tiga kali.

“Aku belum lapar,” ujar Celine yang sedang duduk dengan tatapan kosong tanpa sedikit pun menatap pada sang pelayan.

“Nyonya harus makan. Nanti Nyonya bisa sakit,” ujar pelayan itu. Celine tetap tak bereaksi, pun tak juga menunjukkan rasa kesalnya.

Wanita yang mengajaknya bicara itu adalah kepala pelayan yang memang sudah cukup dekat dengan keluarga Celine selama ini. Dia sudah dianggap seperti keluarga sendiri dan selayaknya bibi bagi anak-anak Celine. Namanya Irma.

Melihat majikannya tak bergeming, Irma pun mulai mendudukkan diri di tepi ranjang. Tangannya mulai memijit-mijit bahu Celine yang duduk bersandar pada headboard tempat tidurnya.

“Jangan pernah merasa bersalah, Nyonya. Nyonya sudah terlalu baik pada Pak Narendra selama ini. Seharusnya dia lebih bisa bersyukur dengan kehidupannya yang sekarang, bukan malah mempe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status