Share

KEKHAWATIRAN DEWO

“Dengan Ibu Agnia?” Seorang lelaki muda berseragam lengkap sebuah jasa ekspedisi pengiriman instan sudah berdiri di depan pintu rumahnya. Agnia sedikit mengerutkan dahi kala kemudian orang itu menyerahkan sebuah bingkisan berbentuk kotak berhias pita pada dirinya.

“Tapi saya tidak sedang memesan apa-apa sepertinya, Pak. Bapak tidak salah amanat kan?” tanyanya pada sang kurir. Tangannya bahkan belum berani menyentuh bingkisan di depannya itu.

“Sahabat Anda yang mengirimkan ini, Bu. Mohon diterima,” kata si kurir dengan sangat ramah.

Mendengar kata sahabat, pikiran Agnia langsung tertuju pada Rani. Seingatnya, sudah hampir satu bulan dia tak lagi melihat atau bahkan berkomunikasi dengan sahabatnya itu lagi. Sejak kedatangannya dengan Narendra waktu itu, Agnia memang sudah tidak pernah lagi mendengar kabar dari Rani.

Lalu bibirnya pun mulai tersenyum. Melihat tulisan nama toko kue paling terkenal di kota itu, membuat Agnia lantas berpikir bahwa Rani mungkin sedang ingin meminta maaf p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
NURUL LAILI MUFIDA
cie ileh bisa love u love uan juga kalian
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status