Share

Bab 29. Suasana Baru

"Nak, kawani Mama belanja ke pasar, ya? Mama mau membeli tempat tidur dan lemari," ujarku mengalihkan pembicaraan.

"Boleh juga, Ma," ujar anakku dengan wajah sendu seakan tidak bersemangat.

"Nanti Niken minta beliin apa, Nak? Mama lagi banyak uang nih. Baru dapat uang sertifikasi," ujarku menghibur. Sebenarnya uang hanya cukup sampai beberapa hari kedepan tetapi melihat anakku sedih begitu, ingin rasanya kuberikan apa saja yang aku punya yang penting anakku kembali ceria lagi.

"Gak usah, Ma. Takutnya nanti kita gak makan karena kehabisan uang,"

"Gak habis, Nak. Ayo, kita jalan-jalan sekalian belanja." Aku berusaha tersenyum didepan Niken seraya menunjukkan isi dompetku yang penuh sesak. Padahal karena uang receh sehingga nampak banyak.

"Ayo!" Ujar Niken antusias.

Setelah mengganti baju akhirnya kami berangkat ke pasar dengan naik becak yang sudah dipesan oleh pak Ahmad.

Seketika wajah Niken kembali ceria. Dia bercerita panjang lebar.

"Besok kalau Niken mau ke sekolah enak ya, Ma. Deka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status