Share

124

Ruster masih diam. Ia membiarkan keduanya memeluk tubuhnya berapa menit.

“Sesak, sakit…” lirih Ruster yang tetiba sakit perut.

Raven dan Romeo langsung melepaskan pelukkan. Kemudian Raven menekan tombol lampu di dekat nakas.

“Apa masih sesak dan sakit?” tanya raven penuh perhatiannya.

“Sakit di mana, apa perlu dokter?” tanya Romeo yang seperti biasa panik seorang dan berjalan mondar-mandir.

Raven yang jengkel dengan Romeo yang hanya menambah kekalutan, ia melemparkan satu bantal ke arah Romeo.

“Lebih baik diam, jangan memancing orang lain tahu.”

Romeo memikirkan apa yang di katakan oleh Raven ada benarnya. Ia segera naik ke atas ranjang dan matanya menatap Ruster dengan tatapan lirih.

Ruster yang tidak ingin melihat wajah keduanya. Langsung menyembunyikan diri di balik selimut.

Raven dan Romeo menarik selimut tersebut dengan sekuat tenaga.

Ruster yang kalah da

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status