Share

Part 58. Ketentuan Takdir

"Ara percaya tidak, jika hidup, mati, dan jodoh adalah sudah ketentuan takdirnya Allah?" tanya Hanum, jemarinya menggenggam tangan Amira, gadis kecil itu mengangguk pertanda menyetujui ucapan Hanum.

"Jadi, Ra. Walaupun Kakak bilang Iya, tidak, atau apapun itu, jika Allah tidak berkehendak, maka tidak akan terwujud." Amira terus saja memperhatikan dan mendengarkan penjelasan Hanum dengan serius.

"Kakak hanya meminta kepada Allah, semoga diberikan pendamping yang terbaik, untuk dunia dan akhirat, Kak Hanum. Jika menurut Allah yang terbaik itu ayahnya Ara, kakak akan terima, begitupun sebaliknya. Jadi maafkan kakak ya, Ra, jika tadi tidak bisa menjawab langsung pertanyaan Amira," ucap Hanum, menjelaskan dengan panjang lebar. Senyum tetap tidak lepas dari paras cantiknya.

"Semoga Allah, menjadikan Kak Hanum, ibu sambung Amira, istri pendamping ayah, Aamiin," pintanya pada Tuhan penentu kehidupan segala mahluk di muka bumi, tidak akan ada yang luput dari penguasaannya.

Hanum memeluk Amira,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status