Share

Perjalanan maut Part 1

Kala itu langit mendung dan hujanpun tak dapat dihindari. Seorang gadis belia berteduh di halte sambil menunggu bus datang. Sepi, tak ada seorangpun di sana selain dia dan nyanyian para katak yang senantiasa menemani kesendiriannya.

Jam menunjukkan pukul 18:00 WIB, sudah seharusnya dia berada di rumah, namun karena suatu hal, hari itu dia terlambat pulang.

“Tumben baru pulang,” suara yang familiar menyambutnya dengan akrab saat dia menaiki bus yang baru saja berhenti di depan halte.

“Iyah pak, tadi di sekolah ada tugas tambahan,” jawabnya dengan tersenyum lebar.

“Yo wis, cepat naik, biar bisa sampai rumah cepet. Udah magrib ini,”

Selang beberapa menit,

“Tumben bener bus-nya kosong pak. Biasanya jam segini banyak karyawan yang pulang,"

Tak ada jawaban dari pak sopir yang dikenalnya sebagai pak Sapto. Tetangga dekat rumah Aini, nama gadis itu. Mungkin dia tidak dengar karena memang Aini duduk di barisan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status