Share

Bab 63. Jadi Waris Jovan

Hari cerah di Minggu pagi …

Meski si abang tidak pernah datang lagi, kabar pesannya sering kali menyapa lewat ponsel. Seperti pagi ini, Faqih baru saja menelepon jika Jovan sudah menyandar kapalnya dan sebentar lagi akan sampai.

Meski sempat lupa, ternyata calon suami Jeta bukan orang baru lagi bagi Ardi. Sebagai anak lelaki dari kawan akrab di masa muda, Jovan bukan orang lain lagi baginya. Lelaki yang hanya terpaut dua tahun di atas Faqih itu sudah sering bertemu dengan Ardi di masa dulu.

"Ayo, Van … sini masuk, duduk sini! Baru menyandar?" tanya Ardi dengan hangat. Jovan telah duduk di depannya setelah bersalam sapa saat di depan pintu.

"Iya, Om. Baru menyandar. Lepas isya berangkat lagi. Kira-kira habis dzuhur, saya kena ke Bintan …," ucap Jovan bersemangat.

"Menjumpai orang tua?" tanya Ardi dengan iba. Jovan sangat rajin dan pastinya sekarang sedang lelah.

"Betul sekali, Om. Ingin sungkem ortu sekalian membicarakan perihal lamaran," ucap Jovan tersenyum. Fani dan Ardi pun paham d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status