Share

Tukar Cerita

“Mas bilang enggak akan tinggalin Naya lagi. Mas bilang kita bakal sama-sama lagi. Mas bicara omong kosong? Kenapa? Mas mau balas Naya?”

Naya masih menatap Ghiyas dengan tatapan hampa. Setelah melewati apartemen Ghiyas, itu berarti Ghiyas akan membawanya pulang ke rumah orang tuanya.

Sementara Ghiyas sekarang melirik Naya yang tampak berkaca-kaca. Ghiyas kemudian tersenyum kecil di sana. Segera, dia meminggirkan mobilnya. Dan begitu mobil berhenti, Ghiyas mencondongkan tubuhnya pada Naya. Dia tak mengerti dengan pikirannya Naya.

“Kamu lupa sesuatu kayaknya,” tebak Ghiyas sambil terus menatapi Naya.

Naya meneteskan air matanya. Tangannya perlahan mengusap air mata di wajahnya dengan gemetar. Bahkan bahunya terlihat gemetar dan dia mulai menangis lagi.

“Kita memang enggak akan pulang ke apartemen. Soalnya kita punya rumah. Kamu ingat, kalau Mas pernah bilang sama kamu, kalau rumah kita lagi dibangun? Sayangnya, sempat ma

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status