Share

Yang Terbaik

“Enggak mungkin secepat itu.” Naya melebarkan matanya menatap suaminya itu.

“Bisa, kok.” Ghiyas tersenyum manis menatapi istrinya tersebut.

Ghiyas berjalan mendahului Naya, membalikkan badannya untuk menatapi Naya. Dia berjalan mundur sambil memasukkan tangannya ke saku celananya.

“Kamu hamil nanti, Mas harus ngadain syukuran.”

“Kalau enggak?” Naya menyilangkan tangannya di depan dadanya dengan wajah menantang.

“Kalau enggak, kita harus bekerja lebih keras lagi setelah kamu haid. Apa kita harus cari suasana baru nanti? Semisal di hotel?” Ghiyas mengangkat alisnya menggoda Naya di sana.

“Ish!” Naya mendesis dengan senyumannya yang tipis dan kemudian berlari mengejar Ghiyas.

Ghiyas langsung berbalik dan berlari menghindari Naya. Dia senang jika bisa menggoda Naya seperti itu. Dan Naya di belakangnya berlari cukup kencang, namun kakinya tak lebih cepat dari Ghiyas.

***

Naya tengah memasak pagi itu. Kebetulan sekali, hari itu hari libur Ghiyas juga Naya. Membuat keduanya bangun le
sherina vellyn

haiiiii! di sini sherina, panggil aja cece. cece bakal update setiap hari lohh, tunggu kelanjutannya, ya! selamat membaca!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status